JAKARTA – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani Sungkono, meminta kepada seluruh publik sepak bola Tanah Air untuk bersabar menanti pengumuman pelatih baru Timnas Indonesia. Permintaan ini disampaikan mengingat proses pencarian sosok yang tepat untuk mengisi kursi pelatih Timnas Indonesia bukanlah hal yang mudah dan memerlukan pertimbangan yang sangat matang.
Kursi kepelatihan skuad Garuda saat ini memang tengah kosong setelah perpisahan dengan Patrick Kluivert. PSSI dan Kluivert sepakat untuk mengakhiri kerja sama setelah Timnas Indonesia gagal melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026.
Kini, Vivin Cahyani Sungkono menjelaskan PSSI tidak ingin terburu-buru. Karena PSSI mau mencari sosok pelatih baru yang diharapkan dapat membawa dampak besar dan positif bagi masa depan Timnas Indonesia.
"Kami meminta semua pihak untuk bersabar, karena proses pemilihan pelatih senior putra ini dilakukan dengan sangat matang. Kami ingin figur yang terbaik untuk posisi ini,” kata Vivin dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (5/11/2025).
Vivin menegaskan mencari pelatih tidak semudah membalikkan telapak tangan karena butuh proses yang teliti. Satu hal yang pasti, PSSI akan berusaha memberikan segala hal yang terbaik agar Rizky Ridho dan kolega bisa bangkit dari kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026.
Vivin juga mengingatkan membangun prestasi di sepak bola adalah sebuah investasi. Menurutnya, prestasi bukan hanya masalah biaya, tetapi juga membutuhkan waktu dan strategi yang pas.
"Kami juga ingin mengingatkan kembali, prestasi itu adalah investasi. Ini bukan cuma masalah biaya, tapi juga membutuhkan waktu dan strategi yang pas," sambung Vivin.
Akibat kekosongan pelatih senior, Timnas Indonesia dipastikan tidak akan ambil bagian dalam agenda FIFA matchday periode November. Fase waktu ini justru akan dimaksimalkan oleh Timnas Indonesia U-23 untuk fokus mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand pada 9-20 Desember 2025.
Khusus untuk cabang olahraga (cabor) sepak bola pria, kompetisi dijadwalkan digelar lebih awal di Bangkok, Chiang Mai, dan Songkhla City, yaitu pada 3-18 Desember 2025.
(Rivan Nasri Rachman)