JURNALIS Inggris dari media The Athletic, Jacob Whitehead, bertanya kepada FIFA dan AFC soal penunjukan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Lantas, apa respons FIFA dan AFC? FIFA dan AFC diam Seribu kata!
“Efek kurangnya informasi publik, The Athletic mengirim daftar pertanyaan kepada AFC sebagai berikut:
A. Apakah AFC bisa mempublikasikan kriteria dan hasil penilaian bidding tuan rumah?
B. Mengapa Arab Saudi Saudi dan Qatar diizinkan main di kandang sendiri?
C. Bagaimana keputusan penentuan unggulan utama dibuat?
D. Siapa yang menentukan jadwal pertandingan Putaran 4?
E. Mengapa alokasi tiket UEA di Doha lebih sedikit?
F. Bisakah AFC memberikan salinan regulasi lengkap kualifikasi?
AFC tidak memberikan respons apa pun. FIFA juga ditanya apakah menyetujui kondisi keuntungan kandang dan tambahan waktu istirahat bagi Arab Saudi dan Qatar. Namun, FIFA juga tidak memberikan komentar.
Arab Saudi dan Qatar diuntungkan AFC dalam penentuan tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Awalnya, AFC menyebut babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia digelar di tempat netral.
Namun, dalam perjalanannya, AFC menjadikan ranking FIFA edisi khusus pada Juni 2025 sebagai tolok ukur penentuan tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kondisi ini jelas membuat protes sejumlah negara, termasuk Irak dan Uni Emirat Arab.
Tak hanya tuan rumah, Arab Saudi dan Qatar juga diuntungkan poin yang lain. Mereka memiliki waktu istirahat yang lebih lama ketimbang tim-tim peserta babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Jarak istirahat antara matchday satu dan dua babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dimiliki Arab Saudi dan Qatar adalah enam hari. Sementara itu, Oman, UEA, Irak dan Timnas Indonesia hanya memiliki waktu istirahat dua hari. Alhasil, Arab Saudi dan Qatar yang lolos Piala Dunia 2026 via babak keempat.