Haye juga menyebut kritikan dapat menjadi bahan untuk evaluasi. Karena itu, The Professor tidak menutup mata terhadap sebuah kritikan tetapi memilih menanggapinya dengan santai.
“Kadang kalau dapat kritik ya kami bahas, misalnya waktu hasilnya jelek, kadang bukan soal kritiknya saja, tapi kami sendiri ingin buktikan lagi di game berikutnya,” aku Haye.
“Secara otomatis, seringnya kalau ada kritik soal sesuatu, biasanya kami sudah tahu sendiri dan ingin balas di lapangan kalau itu penting buat kami. Jadi, ya seperti saya bilang, itu bagian dari game. Kadang bisa jadi pelajaran, kadang bisa di-skip saja,” tambahnya.
“Kritik juga bagian dari permainan, jadi tidak masalah. Tapi, saya orangnya santai saja. Ada hal yang saya anggap penting dan ada yang saya abaikan. Jadi tidak terlalu susah juga,” pungkas Haye.
(Wikanto Arungbudoyo)