FIFA Resmi Beri Sanksi Tegas ke Indonesia: Denda Rp400 Juta hingga Pengurangan Jumlah Penonton!

Cikal Bintang, Jurnalis
Minggu 11 Mei 2025 11:14 WIB
Timnas Indonesia kala berlaga. (Foto: PSSI)
Share :

FEDERASI Sepakbola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi tegas kepada PSSI. Indonesia dijatuh sanksi berupa denda Rp400 juta hingga pengurangan jumlah penonton.

Hukuman ini diberikan akibat ulah suporter Indonesia yang dinilai melakukan tindakan diskriminatif saat laga Timnas Indonesia melawan Bahrain. Momen itu terjadi pada 25 Maret 2025.

1. Sanksi FIFA

Hal tersebut diungkapkan oleh Exco PSSI, Arya Sinulingga. Ia menyebut bahwa FIFA telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI yang merujuk pada referensi FDD 2338 tentang Pasal 18 terkait diskriminasi.

“Jadi kemarin kita sudah dapat surat dari FIFA tentang referensi FDD 2338 Pasal 18 diskriminasi. Keputusan dari FIFA bahwa PSSI harus bertanggung jawab terhadap prilaku diskriminatif suporter pada saat Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan 25 Maret 2025,” kata Arya dikutip dari rilis PSSI, Minggu (11/5/2025).

Menurut laporan sistem monitoring FIFA, suporter Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan. Insiden diskriminasi terjadi pada menit ke-80 di sektor 19, di mana sekira 200 suporter tuan rumah terdengar meneriakkan slogan xenofobia yang dinilai melanggar prinsip kesetaraan FIFA.

“Berdasarkan laporan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan. Peristiwa insiden terjadi di sektor 19 pada menit ke-80. Sekira 200 suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia. Bahrain blablabla,” jelas Arya.

 

2. Ada 2 Saksi

Sebagai akibatnya, FIFA menjatuhkan dua sanksi kepada PSSI. Pertama, denda hampir Rp400 juta. Kedua, pembatasan penonton sebesar 15 persen dari total kapasitas stadion, terutama di tribun belakang gawang, yaitu tribun utara dan selatan.

“Akibatnya, yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar, yakni hampir Rp 400 juta lebih. Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas. Dengan menutup sekitar 15 persen kursi tersedia. Ini terutama di tribun di belakang gawang. Artinya yang di utara dan Selatan. Kita harus memberikan plan kepada FIFA soal rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan,” ucap Arya.

Akan tetapi, FIFA memberikan opsi lain. Kursi-kursi yang ditutup itu masih boleh diisi, asalkan diberikan kepada komunitas khusus, seperti kelompok antidiskriminasi, pelajar, perempuan, atau keluarga. Namun, mereka harus membawa spanduk bertema antidiskriminasi.

FIFA juga meminta PSSI menyusun rencana tempat duduk secara detail dan mengirimkannya 10 hari sebelum laga. Selain itu, PSSI diminta membuat rencana komprehensif untuk melawan tindakan diskriminasi di sepakbola nasional.

“Ini adalah hal berat bagi kita. FIFA punya prinsip kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghargai. Tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, rasisme, atau xenofobia. Kita harus tanggung bersama-sama dan mulai melakukan edukasi serta literasi,” tutur Arya menegaskan.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya