“Meski gagal lolos ke babak selanjutnya, performa Timnas Vietnam U-17 di turnamen ini patut dipuji. Dipandang sebagai tim terlemah, nyatanya kami tidak terkalahkan setelah menahan Australia, Jepang dan UEA dengan skor identik, 1-1,” lanjut Soha.
Persaingan di Grup B masuk kategori rumit, mengingat Jepang, UEA dan Australia sama-sama mengakhiri fase grup dengan koleksi poin identik, yakni empat angka. Karena hanya juara dan runner-up grup yang diizinkan lolos ke babak selanjutnya, bagaimana AFC menentukan dua tim yang finis teratas?
AFC menjadikan head-to-head antara Jepang, UEA dan Australia sebagai tolok ukurnya. AFC pun membuat klasemen mini untuk menentukan tim mana yang menempati posisi dua teratas.
Jika melihat head-to-head, ketiga tim sama-sama mengemas tiga angka. Jepang menang 4-1 atas UEA, UEA menang 2-0 atas Australia serta Australia menang 3-2 atas Jepang. Hasilnya, Jepang berhak menempati posisi lebih baik ketimbang UEA dan Australia karena unggul selisih gol.
Timnas Jepang U-17 mempunyai selisih gol +2, UEA -1 dan Australia -1. Karena UEA dan Australia sama-sama memiliki selisih gol -1, tolok ukur selanjutnya adalah balik ke head-to-head kedua tim. Berhubung UEA menang 2-0 atas Australia, mereka pun berhak finis runner-up dan lolos ke perempatfinal Piala Asia U-17 2025 sekaligus ambil bagian di Piala Dunia U-17 2025.
(Ramdani Bur)