“Kini kami hanya fokus untuk ke pertandingan yang berikutnya dan hal bagusnya kami masih ada di puncak klasemen,” tegas pria asal Kroasia itu.
Lebih lanjut, Hodak melihat respons yang positif dari anak asuhnya usai kekalahan itu. Memang tidak ada yang mau kalah tetapi cara menanggapi hasil negatif tersebut bisa jadi pembeda.
“Saya sudah berada di sini selama 1,5 tahun dan kami kalah 3-4 kali. Tidak ada yang mau kalah, tapi hal positifnya adalah di ruang ganti, semua marah, yang mana itu bagus karena mereka punya karakter dan itu alasan kami hanya kalah beberapa kali dalam 1,5 tahun,” papar Hodak.
“Tapi ketika kalah, terkadang itu tidak apa-apa. Sekarang tekanan berkurang dan bisa fokus di laga berikutnya,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)