QINGDAO - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengakui anak asuhnya sempat kehilangan fokus saat kecolongan dari Timnas Bahrain. Tak ingin kejadian itu terjadi di laga kontra Timnas China, ia sudah melakukan evaluasi dan bicara mendalam ke pemainnya.
Timnas Indonesia akan menantang Tim Naga di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa 15 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB. Ini merupakan laga keempat Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Skuad Garuda memiliki modal bagus untuk menghadapi China. Pasalnya, Timnas Indonesia belum terkalahkan dengan meraih tiga hasil imbang dalam tiga laga yang telah dimainkan.
Bahkan menurut Shin, Timnas Indonesia sejatinya bisa saja meraih kemenangan atas Bahrain. Hanya saja, ia tak ingin membahas soal laga kontroversial itu secara dalam.
"Saya merasa kami bisa menang di Bahrain. Saya tidak ingin terlalu banyak membahas detail pertandingan itu,” kata Shin dalam konferensi pers, Senin (14/10/2024).
Terlepas dari kepemimpinan wasit yang kontroversial di laga melawan Bahrain, pria asal Korea Selatan itu mengakui anak asuhnya sempat kehilangan fokus. Sehingga, hal itu membuat Timnas Indonesia kecolongan di menit-menit akhir.
Namun, Shin mengatakan telah melakukan evaluasi kepada anak asuhnya agar kejadian seperti itu tidak terulang. Ia juga telah bicara dari hati ke hati kepada Mees Hilgers cs.
“Namun dalam pertandingan tersebut kami sempat kehilangan fokus,” ungkap Shin.
“Kami telah melakukan evaluasi dan refleksi atas hal ini, dan saya juga telah berbicara dengan para pemain secara mendalam,” jelas pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Sementara, laga besok akan menjadi laga penting bagi kedua kesebelasan. Sebab Timnas Indonesia dan China mengusung target kemenangan demi menjaga asa ke Piala Dunia 2026.
Saat ini, Timnas Jepang sedang memimpin klasemen Grup C dengan koleksi sembilan poin. Timnas Australia, Timnas Arab Saudi, dan Timnas Bahrain yang punya koleksi poin sama, yakni empat, mengekor di posisi 2-4. Sementara, Indonesia menghuni posisi lima dengan tiga poin, dan China menjadi juru kunci dengan nol poin.
(Wikanto Arungbudoyo)