Selanjutnya di menit 74, Francois Letexier lagi-lagi memberikan hadiah penalti kepada Timnas Guinea U-23. Penalti diberikan karena bek Timnas Indonesia U-23, Alfeandra Dewangga, dianggap melakukan pelanggaran kepada penyerang Guinea U-23, Algassime Bah, di kotak terlarang.
(Alfeandra Dewangga mencoba protes keputusan yang dibuat Francois Letexier)
Padahal, dalam replay terlihat, tekel bersih dibuat Alfeandra Dewangga. Keputusan Francois Letexier ini membuat pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, kesal bukan main di pinggir lapangan.
Setelah berdebat, Shin Tae-yong dikartu merah Francois Letexier! Shin Tae-yong yang tak ikhlas langsung meninggalkan lapangan untuk menyaksikan sisa laga di tribun stadion. Lantas, bagaimana dengan penalti kedua Guinea U-23?
Eksekusi penalti Algassime Bah gagal menemui sasaran sehingga skor 1-0 tetap bertahan hingga akhir laga. Sederet keputusan Francois Letexier di atas yang disorot sejumlah media, termasuk The Mirror.
“Wasit Letexier tak asing dengan yang namanya kontroversi, tepatnya ketika memimpin laga playoff Olimpiade Paris 2024 yang mempertemukan Indonesia dan Guinea pada Mei 2024,” tulis Mirror.
“Letexier saat itu memberikan dua penalti kepada negara Afrika tersebut. Padahal, pelanggaran yang berujung gol kemenangan Guinea U-23 tercipta di luar kotak penalti. Selain itu, Letexier mengusir pelatih Timnas Indonesia,” tutup Mirror.
(Ramdani Bur)