Dalam buku ‘Pressure: Lessons From The Psychology of The Penalty Shootout’ yang ditulis oleh professor olahraga asal Norwegia, Geir Jordet, Markham membeberkan keterlibatannya menjelang Piala Dunia 2018 lalu di Timnas Inggris.
"Saya rasa saya menemukan kutipan dari kelima manajer Inggris terakhir sebelum Gareth Southgate, tidak termasuk Sam Allardyce, yang mengatakan bahwa adu penalti adalah lotere, penalti tergantung pada keberuntungan, atau bahwa Anda tidak dapat mempraktikkan tekanan seperti itu," ujar Markham, dikutip dari Sportbible.
"Dari sudut pandang psikologis, berbicara tentang lotere menghilangkan rasa kepemilikan dari para pemain. Dan itulah yang ingin saya berikan kepada mereka kembali,” imbuhnya.
"Untuk mengendalikan bukan hanya tendangan itu sendiri tetapi seluruh prosesnya. Awalnya itu tentang kontrol yang dirasakan. Bagaimana kita dapat meningkatkan tingkat kontrol yang dirasakan bagi para pemain dan staf dan semua orang?" tuturnya.
“Beruntung bagi kami, Gareth dan stafnya sangat berpikiran terbuka dan menghargai pekerjaan yang berkualitas baik. Namun, mereka tidak mau menerima orang bodoh, jadi kami tahu bahwa standarnya harus sangat tinggi,” jelasnya.
“Bicara tentang langkah awal, sudut, kecepatan, Anda tahu segalanya mulai dari teknik pernapasan, area bidikan yang optimal, penjaga gawang, cara melihat dengan topeng tatapan dan kacamata,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)