KISAH rekrutan anyar Arema FC, Wiliam Marcilio, menarik diulas. Sebab, dia merupakan pesepakbola spesialis kasta keempat Brasil.
Ya, Wiliam Marcilio menjadi satu dari tiga pemain asing yang sudah didatangkan Arema FC. Wiliam diperkenalkan bersamaan dengan dua pemain asing lainnya, yakni Thales Natanael Lira dan Choi Bo-kyeong.
Jejak karier Wiliam memang dihabiskan di Liga Brasil pada Seri C dan D. Pesepakbola yang berprofesi sebagai gelandang serang dan playmaker ini dua kali bermain di luar negeri ketika bermain di Liga Malta, ketika memperkuat tim Naxxar Lions FC dan Metalist 1925 Khakiv di Liga Ukraina.
Di Naxxar Lions FC, penampilan pesepakbola berusia 27 tahun itu tergolong cukup bagus. Total dari 20 kali penampilannya di semua ajang bersama tim Liga Malta itu, Wiliam berhasil mencetak empat gol dan lima assist, dari 1.354 menit penampilannya.
Sementara itu, kariernya di Retro FC pada Seri D Liga Brasil, Wiliam membukukan 4 gol dari 19 kali bermain. Catatan serupa juga dicetak pesepakbola berpaspor Brasil itu kala memperkuat tim Seri D, America RN, pada musim 2021 -2022, dengan catatan 4 gol dan 1 assist, dari 17 kali bermain.
Di tim Tombense Seri C, Liga Brasil, Wiliam hanya bermain sebanyak satu kali. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan.
Bahkan, Wiliam juga kalah bersaing dengan pemain utama Tombense. Alhasil, dia sempat dipinjamkan ke Luverdense untuk kompetisi negara bagian di Brasil dan Itabaina di Seri D Liga Brasil.
Total, sepanjang kariernya, sudah ada 9 tim yang diperkuatnya sebelum Arema FC. Dia pun sudah membukukan 13 gol dan 6 assist dikoleksi dari 69 penampilannya, dengan 3.868 menit bermain.
Wiliam Marcilio menyatakan, dari pandangannya yang diketahui tentang sepakbola Indonesia, ada kesamaan dengan Brasil. Di Indonesia dan Brasil, disebut pria kelahiran Rio de Janirio ini, sama-sama kerap bermain cepat dan ngotot.
"Saya sudah tahu, tahunya sepakbola Indonesia ngotot dan itu cocok dengan saya yang lakukan di Brasil," kata William, di sela-sela latihan tim Arema FC.
Wiliam menambahkan, transisi permainan di kompetisi Indonesia dan Brasil juga sama, yakni sama-sama mengandalkan kecepatan. Hal inilah yang ia suka dan membuat tertantang bermain di Arema FC, selain tim berjuluk Singo Edan itu memiliki basis suporter besar dan beragam prestasi.
"Di sini transisi menyerang ke bertahan juga cepat, itu yang saya mau bawa dari Brasil ke Indonesia, ke Arema juga," jelas Wiliam.
Wiliam sendiri sama dengan dua pemain asing lainnya Bo-kyeong dan Thales Natanael Lira, diikat kontrak selama satu musim oleh tim asal Malang. Arema FC juga menyematkan opsi perpanjangan bila penampilan Wiliam menjanjikan.
(Djanti Virantika)
