“Dalam kurun waktu 2018 sampai 2024, Uzbekistan konsisten membangun sepakbola. Mereka ini dipersiapkan tiga tahun untuk Olimpiade 2024, tapi di luar yang tiga tahun mereka berproses,” sambungnya.
Masuk perdebatan naturalisasi, Bung Towel tidak masalah dengan naturalisasi pemain asalkan dalam konteks akselerasi. Namun, dia menilai proses ini tetap tidak boleh melupakan untuk membenahi kompetisinya agar Timnas Indonesia juga bisa berkembang.
“Jadi intinya, naturalisasi boleh enggak? Boleh, tapi dalam konteks akselerasi. Tapi, hakikatnya tetap membangun dari bawah lewat kompetisinya. Kalau kita ingin buahnya rawatlah pohonnya, apa pohonnya? Kompetisinya,” ungkap Bung Towel.
“Ini kerjaan rumah buat federasi karena mereka otoritas tertinggi dalam sepak bola Indonesia. Jadi, naturalisasi itu akselerasi. Yang diprioritaskan hasil itu yang senior, maka wajar di situ naturalisasi. Tapi, kewajaran itu kita ukur dengan strategi pembangun sepak bola kita,” tandasnya.
(Djanti Virantika)