KISAH magis Xabi Alonso yang sukses bawa Bayer Leverkusen hingga menjadi juara dan patahkan dominasi Bayern Munich di Bundesliga akan diulas oleh Okezone.
Seperti diketahui, Xabi Alonso secara resmi sukses membawa Bayer Leverkusen merengkuh trofi Bundesliga musim 2023-2024. Hal ini dipastikan setelah Die Werkself menekuk Werder Bremen 5 gol tanpa balas.
Kemenangan ini membuat perolehan poin Leverkusen tidak akan lagi daoat dikejar oleh Bayern Munich dan tim lainnya. Oleh sebab itu, sorak sorai pesta juara sudah bisa mereka teriakan.
Namun jika menarik ke belakang, keberhasilan Bayer Leverkusen ini memang tidak lepas dari bagaimana peran besar seorang Xabi Alonso. Pelatih asal Spanyol itu direkrut untuk memperbaiki posisi tim di liga.
Pada pekan ke-8 musim 2022-2023 laku, Bayer Leverkusen masih duduk di peringkat dua terbawah dengan hanya mengumpulkan 5 poin. Tapi dengan beraninya, tim ini justru merekrut Xabi yang notabene belum berpengalaman menangani tim senior.
Xabi Alonso menerima tawaran tersebut dan tidak butuh waktu lama ia membuktikan diri. Hasilnya, secara luar biasa dirinya membawa Die Werkself dari zona degradasi hingga finish di peringkat keenam pada akhir musim.
Akan tetapi Xabi sadar jika masih ada yang kurang dari timnya. Dengan banyaknya pemain muda potensial di tim, ia memutuskan merekrut beberapa pemain berpengalaman untuk memperkuat tim. Namun menariknya, ia cerdas dengan merekrut pemain murah dan gratis untuk menghemat biaya.
Granit Xhaka dark Arsenal, Jonas Hofmann dari Hoffenheim, Alex Grimaldo dari Benfica, dan Victor Boniface dari Union Saint-Gilloise menjadi pemain yang sukses didatangkan.
Rekrutan Xabi Alonso memang terkesan biasa saja. Namun dengan gaya melatihnya yang pernah berada di bawah asuhan pelatih top seperti Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, hingga Pep Guardiola, eks pemain Bayern Munich itu sukses memaksimalkan pemainnya.
Seluruh rekrutan anyarnya di bursa transfer musim panas 2023 terbilang sangat sukses. Bukan hanya itu, pemain-pemain lawas yang kehilangan ritmenya di tim juga kembali ke performa terbaiknya berkat sentuhan magis Xabi Alonso.
Berkat hal itu, kedalaman skuad Bayer Leverkusen sangat seimbang. Xabi pun tidak pusing untuk melakukan rotasi pemain yang satu dengan yang lain untuk menghadapi padatnya jadwal kompetisi.
Dalam hal taktik, Xabi Alonso juga sangat cerdik. Ia sangat fleksibel menerapkan formasi tergantung siapa lawan yang dihadapi. Namun secara garis besar gaya permainannya adalah berbasis penguasaan bola untuk membuat lawan kelelahan.
Berkat taktik inilah, Bayer Leverkusen dibawah asuhan Xabi Alonso tidak terkalahkan dalam 43 laga di semua kompetisi. Rekor ini bahkan masih terus berlanjut mengingat mereka tak kunjung kalah.
Belum lagi, selain menghancurkan dominasi 11 musim Bayern Munich di Bundesliga, Die Werkself masih berkesempatan meraih dua trofi lain, yakni DFB Pokal dan Europa League.
Menarik menyaksikan penampilan Bayer Leverkusen dibawah asuhan Xabi Alonso pada laga-laga berikutnya.
(Rivan Nasri Rachman)
