KISAH perbedaan nasib 2 legendaris Inzaghi menarik untuk diulas. Pasalnya, yang satu semakin berjaya dan satunya lagi bernasib miris kena pecat.
Seperti diketahui, Italia adalah negara yang tidak pernah kehabisan talenta berbakat dalam dunia sepakbola, baik itu seorang pemain maupun seorang pelatih.
Pada era awal 2000-an, Negeri Menara Pisa ini sangat disegani tim nasionalnya. Seluruh pemain di skuad mereka adalah pemain bintang. Di lini depan, bahkan mereka memiliki dua bersaudara yang sangat mengerikan di lini depan, mereka adalah Simone Inzaghi dan Filippo Inzaghi.
Sebagai pemain, keduanya begitu luar biasa menjadi ujung tombak timnya. Simone yang banyak bermain untuk Lazio meraih berbagai trofi termasuk juara Serie A musim 1999-2000, tiga kali Italian Cup, dua kali Super Coppa Italia, hingga juara UEFA Super Cup.
Di sisi lain, prestasi Filippo Inzaghi bahkan jauh lebih mentereng. Bersama dengan AC Milan, prestasi Filippo terbilang sangat lengkap sebagai pemain. Mulai dari 3 kali juara Liga Italia, sekali Italian Cup, sekali Super Coppa Italia, dua kali Liga Champions, dua kali UEFA Super Cup, hingga Piala Dunia antarklub sukses ia raih.
Hal ini juga membuatnya rutin dipanggil untuk mengisi lini depan Timnas Italia. Hasilnya, satu trofi Piala Dunia tahun 2006 melengkapi daftar prestasinya sebagai pemain.
Pasca pensiun, dua Inzaghi ini dengan kompak banting setir menjadi seorang pelatih. Di awal karirnya menjadi juru taktik, dua pemain legendaris ini pun terbilang sukses menjadi pelatih tim muda. Simone dengan Lazio Primavera dan Filippo dengan AC Milan Primavera.
Namun saat mulai terjun menjadi pelatih tim senior, kedua pelatih ini justru mengalami nasib yang sangat berbeda.
Simone Inzaghi yang naik menduduki kursi pelatih di tim utama Lazio sukses meraih beberapa gelar. Diantaranya, Simone sukses membawa tim asal ibukota itu menjadi juara di dua edisi Super Coppa Italia, yakni musim 2017-2018 dan 2019-2020. Ia juga membawa Lazio menjadi juara Copa Italia di musim 2018-2029.
Kesuksesannya itu pun ia lanjutkan hingga kini ia melatih Inter Milan. Tercatat, ia sudah mempersembahkan tiga gelar Super Coppa Italia dan satu Coppa Italia. Dan pada musim 2023-2024 ini, ia berkesempatan mempersembahkan gelar Scudetto untuk Nerazzurri.
Berbeda 180 derajat dengan saudaranya, Filippo Inzaghi justru melempem sebagai pelatih senior. Banyak menangani tim-tim medioker, Filippo kesulitan untuk meningkatkan performa tim.
Teranyar, ia gagal membawa Salernitana menembus papan atas liga. Ia bahkan membuat tim tersebut terduduk di dasar klasemen. Hingga pada akhirnya, ia harus dipecat dan kini berstatus menganggur.
(Rivan Nasri Rachman)