INILAH penyebab bek kanan legendaris, Philipp Lahm, ogah menghentikan Cristiano Ronaldo sendirian meski tahu cara menghentikannya akan diulas Okezone. Sekadar diketahui, Philipp Lahm merupakan salah satu bek kanan terbaik yang pernah ada dalam sepanjang sejarah sepakbola.
Hal ini terbukti dari bagaimana kemampuannya dalam membaca arah permainan lawan dan caranya dalam mengambil keputusan. Tak ayal, saat aktif bermain ia begitu disegani banyak penyerang dunia.
(Phillip Lahm, salah satu fullback kanan terbaik di dunia)
Kendati menjadi salah satu bek kanan terbaik yang pernah ada, bukan berarti tidak ada pemain yang Philipp Lahm sulit untuk dilawan. Menurutnya, pemain tersebut adalah megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo.
Pada 2012 lalu, Philipp Lahm yang masih berseragam Bayern Munich mendapat undian semifinal Liga Champions 2011-2012 menghadapi Real Madrid yang kala itu masih diperkuat Cristiano Ronaldo.
Dalam sebuah wawancara, kapten Timnas Jerman yang meraih Piala Dunia 2014 itu mengaku Cristiano Ronaldo adalah pemain yang berbakat dan sangat bekerja keras. Ia juga menyebut tidak ada satu pun yang bisa mengawal Cristiano Ronaldo sendirian selama pertandingan.
“Dia telah bekerja sangat keras untuk kesuksesannya. Dia memiliki banyak bakat, tetapi juga bekerja sangat keras untuk menjadi lebih baik, untuk mencapai tujuan dan mewujudkan mimpinya. Saya menantikan duel dengan salah satu pemain terbaik di dunia," kata Philipp Lahm saat itu, dilansir dari laman UEFA.
"Tetapi, kami semua harus bekerja sama untuk menghentikannya. Dengan Cristiano Ronaldo, Anda tidak akan pernah bisa mengendalikannya selama 90 menit. Namun, jika kami melakukannya dengan baik dan mencoba untuk tidak memberinya banyak peluang, ada peluang bagus untuk mengalahkan Real Madrid,” sambung pemain yang identik dengan nomor punggung 16 ini.
Meski mengetahui bagaimana cara menghentikan Cristiano Ronaldo, Philipp Lahm tetap saja kesulitan menghentikannya. Bahkan sejumlah pemain Bayern Munich yang sudah bekerja sama tidak mampu menghentikan pergerakan CR7.
(Philipp Lahm kesulitan menghentikan Cristiano Ronaldo. (Foto: REUTERS)
Terbukti di leg kedua semifinal kala itu, penampilan Cristiano Ronaldo yang masih berada di usia emas tidak dapat dibendung. Ia sukses mencetak dua gol yang membuat Real Madrid menang dengan skor 2-1 dan membuat agregat menjadi 3-3.
Sayangnya, di babak adu penalti Real Madrid harus bertekuk lutut dari Die Roten –julukan Bayern Munich– dengan skor 4-3. Tidak hanya itu, Philipp Lahm dan Bayern Munich kembali kesulitan menghentikan Cristiano Ronaldo di Liga Champions 2016-2017.
Kala itu, Cristiano Ronaldo tampil menggila dengan mencetak 1 gol di leg pertama dan tiga gol alias hattrick di leg kedua yang membuat Real Madrid menang agregat dengan skor 6-3 serta lolos ke final.
(Ramdani Bur)
