LIVERPOOL – Manchester City berhasil memetik poin penuh kala bertandang ke markas Everton di laga lanjutan Liga Inggris 2023-2024. Hanya saja dalam kemenangan itu Man City dinilai mendapatkan keuntungan karena memiliki satu tendangan penalti yang menurut mantan wasit, Mark Clattenberg kontroversi dan layak diperdebatkan.
Ya, Manchester City berhasil menang comeback atas Everton dengan 3-1 dalam lanjutan pekan ke-19 Liga Inggris 2023-2024. Pertandingan itu digelar di Goodison Park, Liverpool, Inggris pada Kamis (28/12/2023) dini hari WIB.
Satu dari tiga gol untuk The Citizens -julukan Manchester City- didapat dari tendangan penalti Julian Alvarez (64’ (P)). Masalahnya, penyebab penalti itu mengundang kontroversi. Ya, handsball Amadou Onana mengundang tanda tanya.
Dalam tayangan ulang, Onana terlihat berupaya untuk memblok tendangan keras Nathan Ake. Sayangnya, bola tersebut justru mengenai bagian lengan dari Onana secara tidak sengaja. Secara aturan, tangan yang tidak aktif kemudian tak sengaja mengenai bola sejatinya bukan merupakan pelanggaran (ball to hand).
Tetapi pada akhirnya wasit tetap meniup peluit dan menunjuk titik putih. Clattenberg berpendapat, ada yang salah dengan aturan handsball yang diterapkan selama ini. Sebab menurutnya, aturan ini seperti berubah setiap pekannya.
“Tidak ada yang mengatakan bahwa keputusan itu salah (untuk handsball Onana) tetapi kami mengatakan bahwa dari cara hukum ditulis, itu salah dan oleh karena itu itu adalah sesuatu yang perlu diubah,” kata Clattenberg dilansir dari BBC Internasional, Kamis (28/12/2023).
“Kami melihat ada yang diberikan dan ada yang tidak diberikan setiap minggunya,” tambahnya.
Sementara itu, pelatih Everton, Sean Dyche bersikeras tindakkan Onana bukan merupakan sebuah pelanggaran. Sebab menurutnya, Onana hanya berupaya memblok tendangan dan tidak sengaja lengannya mengenai si kulit bundar.
"Itu sangat wajar. Dia (Amadou Onana) tidak mengangkat tangannya untuk menghalau, dia benar-benar melompat untuk mencoba memblok bola. Bagaimana hal itu diberikan sebagai penalti adalah hal yang aneh bagi saya, tetapi saya pasti berasal dari planet yang berbeda. Malam ini hakim garis memberikan itu dan dia berjarak 18 yard jadi saya tidak tahu lagi siapa yang memberikan apa,” kata Dyche.
"Siapa yang tahu? Semua manajer memperdebatkannya. Seseorang harus berdiri pada titik tertentu dan menyadari bahwa itu tidak bisa menjadi penalti karena dia hanya melemparkan dirinya ke depan untuk mencoba memblok bola, itu saja,” tukasnya.
(Rivan Nasri Rachman)