PEMAIN Indonesia Boaz Solossa disebut-sebut pernah memenangkan trofi Ballon dOr, padahal faktanya tidak demikian. Disinformasi ini beredar di media sosial TikTok.
Akun TikTok @raffa_m_h_i mengunggah sebuah meme yang mengindikasikan bahwa Indonesia pernah memenangkan sebuah gelar Ballon dOr. Di kolom komentar, dia mengklaim bahwa ada pemain Indonesia yang pernah merengkuh gelar Bola Emas tersebut, yaitu Boaz Solossa.
“Siapa pemain Indonesia yang dapat Ballon d’Or?” tanya akun @rad*****. “ Akun @raffa_m_h_i kemudian menyebutkan dengan gamblang bahwa sosok itu adalah Boaz Solossa.
Anggapan tersebut muncul karena Boaz Solossa pernah memegang sebuah trofi berbentuk bola emas serupa dengan Ballon dOr. Faktanya, itu adalah trofi pemain terbaik Indonesia Soccer Championship 2016 silam.
Pada saat itu, Persipura Jayapura keluar sebagai juara dalam turnamen pengganti Liga Indonesia tersebut. Namun, gelar pemain terbaik untuk Boaz justru disangka sebagai trofi Ballon dOr oleh warganet belakangan ini.
Faktanya, Boaz Solossa tidak pernah meraih gelar Ballon dOr tersebut. Legenda Timnas Indonesia itu memang merupakan salah satu pesepakbola terbaik yang pernah dimiliki negeri ini, namun tidak pernah sehebat itu untuk bisa menjadi yang terbaik di dunia.
Boaz Solossa aktif sebagai pesepakbola pada 2004 hingga kini. Namun, Boaz tidak pernah sekali pun masuk dalam nominasi penghargaan Ballon dOr, apalagi memenangkannya.
Di eranya, Ballon dOr telah didominasi oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sejak tahun 2008. Sebelum itu, yang memenangkan Ballon dOr adalah Ricardo Kaka (2007), Fabio Cannavaro (2006), Ronaldinho (2005), dan Andriy Shevchenko (2004).
Luka Modric menginterupsi dominasi Ronaldo dan Messi pada 2018. Kemudian pada tahun 2022 lalu, Karim Benzema memenangkannya. Di tahun ini, Lionel Messi berpotensi memenangkannya lagi dengan bersaing sengit kontra Erling Haaland.
Pada saat ini, Boaz sudah berusia 37 tahun. Dia masih bermain sepakbola bersama tim kasta kedua Liga Indonesia, Persewar Waropen, yang dilatih oleh mantan rekan setimnya di Persipura Jayapura, Eduard Ivakdalam.
(Reinaldy Darius)
