Menurut Arteta, aksi Son Heung-min yang dua kali membuat keunggulan Arsenal pupus membuat timnya tampil dengan tidak tenang. Hasilnya, Gabriel Jesus dan kolega kerap membuang-buang peluang emas
“Saya pikir hal itu cukup mempengaruhi emosi tim. Kami kurang tenang dalam menguasai bola untuk mendapatkan lebih banyak umpan di sepertiga akhir lapangan dan ini menjadi permainan transisi. Itu adalah pertandingan yang beresiko untuk bermain melawan mereka,” ujar Arteta.
“Dan kemudian kami menekan di 15, 20 pertandingan terakhir, kami mendorong, kami mendorong, kami mendorong, namun kami mungkin kurang memiliki kualitas dalam umpan terakhir, juga untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dan memenangkan pertandingan. Permainan,” sambung pelatih asal Spanyol itu.
“Dalam pertandingan besar, kotak penalti sangat penting dan kami harus memanfaatkan peluang-peluang itu dan kami tidak melakukannya. Kami melakukan beberapa kesalahan dalam kedua gol hingga kebobolan, dan kemudian menjadi sulit untuk menang tapi sejujurnya usaha,” keluhnya.
Arteta menyebut jika saja para pemainnya lebih tenang, maka tiga poin bisa diamankan tim berjuluk Meriam London. Dia juga memuji struktur organisasi Tottenham yang amat menyulitkan timnya.
“Energi yang diberikan para pemain, dan sikapnya sangat fenomenal. Saya pikir kami hari ini kurang memiliki ketenangan dalam menguasai bola untuk menjadi lebih dominan,” ucap Arteta.
“Dan untuk mendapatkan struktur yang kami butuhkan melawan tim Spurs yang sangat bagus,” tutupnya.
(Admiraldy Eka Saputra)