3. Kerap Salah Passing
Lanjutan dari kurangnya chemistry, membuat sejumlah passing Timnas Indonesia U-24 gagal sampai ke kaki kawan. Salah passing itu jelas merugi karena menghentikan tempo dan memberikan lawan serangan balik.
Terbukti Taiwan U-24 pun berhasil menyerang karena memanfaatkan serangan balik.
2. Tidak Adanya Gelandang Kreatif
Indra Sjafri memainkan Rachmat Irianto dan Ananda Raehan secara bersamaan di lini tengah Timnas Indonesia U-24. Padahal kedua pemain biasanya sama-sama bermain sebagai gelandang bertahan.
Syahrian Abimanyu pun dinilai kurang aktif dalam mengalirkan bola. Kehilangan Beckham Putra jelas memberikan dampak buruk terhadap kreativitas lini tengah Timnas Indonesia U-24.