“Soal keterlibatan perempuan, masalah ini tidak hanya terjadi di kita, tetapi terjadi di sepak bola secara keseluruhan. Keterlibatan perempuan ini harus diikuti tidak hanya dengan membuka peluang, tetapi juga dengan peningkatan kompetensi mereka,” ujar Ratu Tisha dalam diskusi bersama LSI yang dihadiri MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (20/8/2023).
“Perempuan harus bisa berkompetisi dan bersaing di bidang tersebut, baik sebagai tiga aktor utama sepak bola dulu, yaitu pemain, pelatih, dan wasit. Kemudian, baru kita ngomongin mengenai keterlibatan di dalam governance, di dalam pengambilan keputusan. Jadi, itu adalah hal-hal yang akan kita fokuskan dalam keterlibatan putri di sepak bola putri kita untuk memperbanyak tiga aktor itu,” sambungnya kemudian.
“Salah satu strateginya PSSI adalah dengan menggelar beberapa kursus yang terjadi di daerah baik untuk kepelatihan atau wasit dan beberapa untuk SSB terafiliasi. Kita buka kuota berapa persen untuk keterlibatan perempuan di situ. Jadi, mereka bisa dari bawah bersama-sama mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki,”
BACA JUGA:
Pencinta sepak bola Tanah Air mulai mengenal beberapa pesepak bola wanita berbakat Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pemain di antaranya tengah berkarier di luar negeri. Adapun strategi PSSI mendorong keterlibatan perempuan di dunia sepak bola Tanah Air diharapkan dapat mencetak pemain serta pelatih wanita berbakat di masa depan yang akan membuat sepak bola wanita Indonesia lebih berprestasi.
(Admiraldy Eka Saputra)