IESI - Roberto Mancini akhirnya buka suara soal alasan mundur sebagai pelatih Timnas Italia. Dia mengklaim tak mendapat dukungan penuh dari FIGC. Bahkan, staf kepelatihannya hendak diadu domba, hingga diminta untuk merangkap jabatan.
Seperti diketahui, Mancini undur diri setelah ditunjuk sebagai pelatih Gli Azzurri pada 2018. Selama empat tahun menangani Italia, pria kelahiran Iesi itu sanggup mempersembahkan titel juara Piala Eropa 2020.
Sayangnya, mantan pelatih Manchester City itu belum bisa membawa Timnas Italia tampil di Piala Dunia 2022. Tidak hanya itu, tim besutan Mancini juga terancam tidak lolos ke Piala Eropa 2024.
Walau demikian, Mancini justru diberikan tugas ekstra untuk melatih kelompok usia 20 dan 21 tahun. Sudah diminta rangkap jabatan, FIGC termasuk sang presiden Gabriele Gravina, tak memberikan dukungan.
Oleh karena itu, Mancini memutuskan mundur dari kursi kepelatihan. Dia juga menganggap pemberian tugas ekstra itu dimaksud untuk memecah belah staf kepelatihannya.
"Dia (Gravina) bisa mempertahankan saya jika dia mau, selama setahun dia mencoba merevolusi staf saya. Saya menjelaskan kepadanya dalam bulan-bulan ini saya perlu diberi dukungan dan ketenangan, tetapi dia tidak melakukan itu sehingga saya mengundurkan diri,” kata Mancini, dikutip dari Football Italia, Selasa (15/8/2023).
“Gravina telah mencoba selama setahun untuk merevolusi staf saya. Saya mencoba mengatakan kepadanya, paling banyak dia dapat menambahkan beberapa wajah baru, tetapi dia tidak dapat mengambil dua anggota dari grup yang berhasil dan telah menang. Jika ada, seharusnya saya yang memutuskan untuk mengganti anggota staf saya,” sambung pria berusia 58 tahun itu.
Lebih lanjut, Mancini sejatinya sudah memberikan kode kepada Gravina untuk membantunya. Namun, sang presiden acuh yang kemudian menguatkan keinginan untuk mundur.
“Gravina untuk sementara memikirkan hal-hal yang sangat berbeda dari saya. Saya ingin mengirim sinyal kepada Presiden, dia bisa saja membantu saya jika dia mau,” ujar Mancini.
“Saya hanya meminta itu agar saya memiliki kedamaian dan ketenangan selama beberapa bulan ke depan. Jelas, saya akan pergi jika keadaan tidak berjalan baik dan kami gagal lolos (ke Piala Eropa 2024),” pungkas mantan pelatih Manchester City itu.
(Wikanto Arungbudoyo)