KETUA Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan Indonesia bukan siapa-siapa di mata FIFA, meskipun akun Instagram @pssi menjadi satu-satunya media sosial Federasi Sepakbola Asia Tenggara yang difollow presiden FIFA, Gianni Infantino. Erick Thohir menegaskan PSSI sama sekali bukan anak emas FIFA.
Erick Thohir menegaskan Indonesia masih dalam pantauan FIFA, imbas insiden Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Karena itu, PSSI membuat sejumlah regulasi di pergelaran Liga 1 2023-2024, salah satunya larangan penonton tandang datang ke stadion.
(Erick Thohir bersama presiden FIFA, Gianni Infantino)
Keputusan itu diambil untuk melakukan pencegahan supaya kejadian lampau tak terulang lagi. Erick Thohir mewanti-wanti sepakbola Indonesia jangan sampai melakukan kesalahan.
Sebab, sekali saja membuat kesalahan, FIFA bisa memberi hukuman kepada sepakbola Indonesia. Sekadar diketahui, FIFA sama sekali tidak memberi hukuman kepada PSSI lepas insiden Stadion Kanjuruhan.
“Indonesia ini masih dalam pantauan FIFA. Ingat (insiden) Kanjuruhan, ingat gagalnya Piala Dunia U-20,” kata Erick Thohir saat memantau proses seleksi Garuda Select di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
“Media menulis kalau presiden Gianni (Infantino) follow Instagram PSSI tapi tidak dengan negara lain. Jangan-jangan jadi anak emas, enggak boleh (seperti itu). Kita bukan siapa-siapa di mata FIFA," lanjut mantan presiden Inter Milan ini.