“Jika kami tidak bisa meningkatkan kemampuan kami untuk hal-hal seperti itu dan meningkatkan kepercayaan diri kami, mengapa kami bermain di kompetisi?” lanjut mantan pemain Bhayangkara FC tersebut.
“Kamu yang tidak tahu, ubah mentalitas dan pemikiranmu. Anda tidak dalam posisi kami, komentar dan kritik bersifat membangun. Jangan membuat kami gugup dengan kritik semacam ini,” sambungnya.
"Ingat, kita pemain butuh menit permainan lebih banyak dan percaya diri penuh untuk bisa beradaptasi dengan tim dan meningkatkan (kekuatan) mental," imbuh Saddil.
Amukan pemain berusia 24 tahun tersebut pun ramai dibicarakan di Indonesia, termasuk di negara tempat ia bermain, yakni Malaysia. Dalam sebuah artikel berjudul “Saddil Ramdani Marah Dengan Tudingan Tak Tampil Bagus Bersama Timnas Indonesia”, Makan Bola pun ikut menyoroti permasalahan tersebut.
Menurut Makan Bola, pencinta sepakbola Tanah Air yang membandingkan permainan Saddil di Sabah FC dengan Timnas Indonesia dianggap sudah terlalu ekstrem. Karena itu mereka menilai wajar jika Saddil pada akhirnya emosi juga.
“Tak jarang kita mendengar suporter membandingkan performa pemain saat tampil di klub atau timnas. Namun dalam kasus winger Indonesia, Saddil Ramdani, perbandingan yang dilakukan suporter begitu ekstrim hingga mendorongnya untuk mengungkapkan perasaannya di Instagram hari ini,” bunyi keterangan dari Makan Bola.
(Rivan Nasri Rachman)