“Pada dasarnya sederhana, mereka masih anak-anak sehingga lebih baik banyak menyentuh bola sesering mungkin. Ketika mereka dewasa, itu akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk bermain di lapangan penuh,” kata perwakilan Eintracht Frankfurt.
Dengan bermain di lapangan yang lebih kecil, anak-anak juga mungkin mencetak lebih banyak gol. Dengan cara seperti itu, maka mereka mendapatkan konsep mendasar dari sepakbola.
Setelah berusia lebih matang, di kisaran 15 tahun, mereka baru akan berlatih di lapangan penuh. Setelah itu, baru mereka mulai ditempa oleh hal-hal teknis seperti taktikal dan analisa.
Hal ini mungkin akan diterapkan untuk sepakbola level junior Indonesia ke depannya. Mungkin saja, ini bisa menjadi bekal agar sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.
(Reinaldy Darius)