KUNJUNGI akademi Eintracht Frankfurt, Erick Thohir dapat informasi berharga untuk kembangkan sepakbola Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang berada di Jerman untuk mencari direktur teknik PSSI yang baru.
Di sela-sela kegiatannya, mantan Presiden Inter Milan itu mengunjungi salah satu klub Jerman ternama, Eintracht Frankfurt. Klub berjuluk Die Adler telah menelurkan banyak bakat besar di sepakbola Jerman, seperti Emre Can.
Dalam kunjungannya ke Eintracht Frankfurt, Erick menyambangi tim akademi, tempat para pemain muda ditempa. Di sana, dia mendapatkan pengetahuan berharga yang bisa berguna untuk perkembangan sepakbola Indonesia.
“Kami berdiskusi lebih dalam mengenai kurikulum hingga strategi latihan sepakbola anak dan remaja,” kata Erick dalam caption unggahannya di Instagram @erickthohir.
Erick Thohir diberi tahu oleh pihak Eintracht Frankfurt bahwa para pemain muda di bawah 15 tahun tidak seharusnya bermain di lapangan penuh. Alasannya sederhana, agar mereka lebih banyak memainkan bola ketika masih muda.
“Pada dasarnya sederhana, mereka masih anak-anak sehingga lebih baik banyak menyentuh bola sesering mungkin. Ketika mereka dewasa, itu akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk bermain di lapangan penuh,” kata perwakilan Eintracht Frankfurt.
Dengan bermain di lapangan yang lebih kecil, anak-anak juga mungkin mencetak lebih banyak gol. Dengan cara seperti itu, maka mereka mendapatkan konsep mendasar dari sepakbola.
Setelah berusia lebih matang, di kisaran 15 tahun, mereka baru akan berlatih di lapangan penuh. Setelah itu, baru mereka mulai ditempa oleh hal-hal teknis seperti taktikal dan analisa.
Hal ini mungkin akan diterapkan untuk sepakbola level junior Indonesia ke depannya. Mungkin saja, ini bisa menjadi bekal agar sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.
(Reinaldy Darius)