Erick menyatakan punya alasan tersendiri tidak memberikan hukuman kepada pemain maupun staf pelatih Timnas Indonesia U-22. Erick menilai mereka yang terlibat insiden itu bisa dimaafkan tanpa harus memberikan sanksi.
“Mengapa kami mengintervensi? Mengapa kita harus menghukum pemain kita sendiri? Tentu saja kami akan melakukan koreksi. Tapi, ketahuilah bahwa kami juga terjebak dalam konflik dan itu adalah pemicu (dari pihak Thailand). Ada yang bisa dimaafkan dan ada yang tidak," ujar Erick Thohir, dikutip dari Bongda24H.
Lebih lanjut, Erick Thohir sangat mengapresiasi keputusan FAT yang menjatui hukuman kepada pemain dan staf pelatih Timnas Thailand U-22. Ia juga menyebut hubungan Indonesia dengan sepakbola Thailand atau negara-negara Asia Tenggara sangat baik.
“Kami sangat menghormati Vietnam dan Thailand. Tim selama SEA Games 2023 memiliki hubungan yang sangat baik. Saya menghargai tindakan FAT. Mungkin tiap federasi punya mekanismenya masing-masing. Namun, saya tidak ingin mencampuri kebijakan mereka," tutup Erick Thohir.
(Djanti Virantika)