MEDIA Vietnam, Bongda24H, menyindir Timnas Indonesia U-22 yang tidak disanksi efek keributan dengan Thailand U-22 di final SEA Games 2023. Bongda24H juga menyindir PSSI yang tidak memberi hukuman apa pun terhadap penggawa Timnas Indonesia U-22 usai terlibat baku hantam dengan Thailand U-22.
"PSSI tak mengeluarkan hukuman kepada pemain Timnas Indonesia U-22 itu usai laga," tulis judul artikel media Vietnam, Bongda24H, dikutip Sabtu (27/5/2023).
"Para pemain Timnas Indonesia U-22 tidak akan menerima hukuman apa pun setelah insiden ribut di final sepakbola putra SEA Games 32 vs Thailand U-22," tambah pernyataan media Vietnam tersebut.
Bongda24H menyindir Timnas Indonesia U-22 usai Federasi Sepakbola Thailand (FAT) menjatuhkan sanksi kepada beberapa pemain dan staf pelatih Timnas Thailand U-22 yang terlibat keributan. FAT telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki insiden yang terjadi di Olympic Stadium, Phnom Penh, Selasa 16 Mei 2023.
Bahkan, FAT telah memberikan sanksi tegas terhadap 2 pemain dan 3 staf pelatih Timnas Thailand U-22. Di antaranya, ada Soponwit Rakyart dan Thirapak Prueangna yang diskors dari Timnas Thailand selama 6 bulan.
Thirapak Prueangna juga didenda oleh klubnya, Buriram United, dan dilarang bermain dalam waktu yang lama. Sedangkan Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, dan Patrawut Wongsripuek, mereka diskors selama satu tahun.
Berbeda dengan FAT, PSSI justru tidak memberikan sanksi apa pun terhadap pemain maupun staf pelatih Timnas Indonesia U-22 yang terlibat baku hantam pada insiden tersebut. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pun menanggapi sanksi yang diberikan FAT terhadap pemain dan staf pelatih Timnas Thailand U-22.
