SEBANYAK 3 dugaan penyebab FIFA cabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 akan diulas Okezone. Semalam, FIFA mengumumkan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Sayangnya dalam rilis yang dikeluarkan, FIFA tidak mengungkap secara pasti kenapa tidak memercayai Indonesia sebagai tuan rumah ajang dua tahunan tersebut. Karena itu, Okezone coba menganalisis, kira-kira apa dugaan penyebab FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Apa saja?
Berikut 3 dugaan penyebab FIFA cabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023:
3. Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang belum tuntas hingga kini. Dalam rilis yang dikeluarkan semalam, FIFA juga sedikit menyinggung isu yang satu ini.
“FIFA berkomitmen aktif membantu PSSI lewat dukungan pemerintahan presiden Joko Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022,” tulis rilis yang dibuat FIFA.
“Anggota FIFA akan terus di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang. Kami akan memberikan bantuan yang dibutuhkan PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir,” sambung laporan tersebut.
2. Venue Dinilai Belum Siap
(SUGBK salah satu venue Piala Dunia U-20 2023)
Setidaknya ada enam stadion yang disiapkan Indonesia sebagai venue Piala Dunia U-20 2023. Namun, stadion-stadion yang dipercaya menjadi venue Piala Dunia U-20 2023 belum benar-benar siap 100 persen.
Sebut saja Stadion Jalak Harupat yang perlu memperbaiki area siaran dan tribun penonton. Sementara itu, Gelora Jakabaring Palembang wajib memperbaiki area parkir yang masih kurang.
Markas Persebaya Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo, dinilai masih kurang dalam hal fasilitas penonton difabel, lahan parkir, tempat duduk di tribun selatan serta wajib memperbaiki akses bagi para awak media.