INTER Milan bakal laporkan FC Porto ke UEFA setelah ribuan fans Nerazzurri ditahan di luar stadion. Padahal, ribuan penggemar Nerazzurri – julukan Inter Milan – itu sudah memegang tiket resmi untuk laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022-2023.
Inter Milan menahan FC Porto dengan skor tanpa gol saat melawat ke Estadio Do Dragao, Rabu (15/3/2023) dini hari WIB. Dengan demikian, mereka pun lolos ke perempatfinal dengan agregat 1-0 berkat kemenangan tipis 1-0 di leg pertama yang berlangsung di San Siro.
Namun, kemenangan ini tidak bisa disaksikan secara langsung oleh para pendukung Inter Milan yang berniat mendukung tim kesayangannya di Estadio Do Dragao. Sebab, mereka dilarang masuk ke stadion di saat timnya bertanding.
Celakanya, mereka tidak diizinkan masuk meskipun sudah memegang tiket resmi. Namun, pihak FC Porto melarang mereka untuk masuk. Bahkan, ketika para penggemar itu datang membawa anak kecil dan pasangannya.
Dilansir dari Football-Italia, hal ini membuat manajemen Inter Milan geram. Direktur Beppe Marotta mengeluhkan hal ini kepada UEFA untuk mengetahui secara jelas mengenai apa yang terjadi.
"Saya juga ingin memikirkan sekitar seribu penggemar yang ditinggalkan di luar stadion bahkan setelah membeli tiket secara teratur. Ini tidak terduga dan jelas kami akan mengajukan keluhan resmi ke UEFA untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi," kata Marotta dilansir dari Football Italia, Rabu (15/3/2023).
“Saya melihat cuplikan keluarga yang dikurung di luar, anak-anak menangis yang terbang ke sini dari Italia. Sepakbola harus mewakili persatuan dan kegembiraan, jadi ini adalah halaman pahit di malam yang indah," sambungnya.
FC Porto mengumumkan bahwa para penggemar Inter Milan hanya boleh masuk stadion tanpa memakai atribut. Namun demikian, kebijakan tersebut berubah dengan pelarangan secara menyeluruh.
“Kami telah bertemu dengan pihak berwenang setempat pagi ini dan mereka meyakinkan kami bahwa para penggemar akan diizinkan masuk bahkan di luar batas bagian tandang. Sebaliknya, ini tidak terjadi," jelas Marotta.
“Ini sebagian besar adalah keluarga dengan anak-anak, yang tentunya tidak berada di sini untuk melakukan tindakan kekerasan, tetapi untuk mendukung tim mereka. Saya tidak percaya situasinya begitu serius untuk melarang masuknya mereka," sambungnya.
"Kami menyadari UEFA tidak bisa disalahkan, tapi kami merasa bahwa dengan keluhan resmi kami dapat mencegah hal semacam ini terjadi lagi," tambahnya.
Simone Inzaghi selaku pelatih Inter Milan pun turut menanggapi hal ini. Dia mengaku prihatin karena para penggemar ini tidak bisa melihat timnya bertanding.
"Kami mendedikasikannya untuk para penggemar, yang menurut saya banyak dari mereka tidak bisa masuk ke stadion," ujar Inzaghi.
(Reinaldy Darius)