“Karena itu, ketika dapat bola, Messi akan kontrol bola atau mau passing satu sentuhan. Itu yang dia pikirkan. Coba kalian nonton saja pertandingan Messi seperti apa. Lehernya (Messi) tidak diam. Bergerak-gerak terus,” lanjut eks pelatih Seongnam ini.
“Lihat, berpikir, dan bergerak. Selesai. Main bola seperti itu saja, selesai. Sangat simpel ya. Paham ya? Bukannya kalian tidak jago main bola, tapi kelemahan dan kekurangan kita itu tidak berpikir (saat bermain). Efek tidak berpikir, kalian tidak ada perkembangan. Banyak sekali yang harus kalian pelajari. Messi juga belajar terus,” kata pelatih 52 tahun ini.
Lantas, kenapa Shin Tae-yong dinilai menjagokan Liverpool sebagai klub favoritnya? Penyebabnya dari 142 following atau akun yang diikuti di Instagram, hanya Liverpool satu-satunya klub Eropa yang di-follow Shin Tae-yong.
Hal itu tidak mengherankan, mengingat ketika Shin Tae-yong kecil alias beranjak remaja pada medio 1980-an, Liverpool merupakan salah satu klub terkuat di dunia. Sekarang, harapannya Shin Tae-yong bisa memberikan segenap pengetahuannya demi mendongkrak prestasi sepakbola Indonesia.
(Ramdani Bur)