“Maritimo berkata kepada saya ‘kamu akan datang ke sini, kamu akan bermain’. Jadi saya berkata ‘Saya hanya ingin berada di sini selama setahun. Hal utama bagi saya adalah saya ingin bermain.’ Jelas, itu tidak pernah terjadi,” tutur Faiq Bolkiah dikutip via Sportbible pada Rabu (11/1/2023).
“Saya benar-benar menyesal pindah ke sana. Saya merasa ada banyak politik yang harus dilakukan dengan itu juga, mengapa Maritimo menginginkan saya. Saya tidak merasa mereka sepenuhnya jujur,” lanjutnya.
Kendati demikian, Faiq merasa pengalaman buruknya itu berdampak baik pada dirinya. Sebab hal itu membuatnya menjadi lebih kuat dan bekerja lebih keras lagi.
“Itu pasti membuat saya lebih kuat, membuat saya bekerja lebih keras lagi dan menundukkan kepala. Itu tidak berubah pasti. Tapi saya pasti membuat keputusan yang tepat untuk pergi,” tegas Faiq.
“Saya memiliki dua tahun tersisa di kontrak saya di sana. Mereka mengganti Presiden pada saat itu, saya masuk ke sana dan mereka mengerti situasi saya. Tidak ada gunanya bagi saya atau klub jika saya berada di sana lebih lama,” tutup pemain berposisi sebagai penyerang itu.
(Dimas Khaidar)