PENYEBAB pesepakbola terkaya di dunia menyesal pindah ke negara Cristiano Ronaldo akan diulas dalam artikel Okezone. Pemain yang dijuluki sebagai pesepakbola terkaya di dunia itu adalah Faiq Bolkiah.
Sebagaimana diketahui, Cristiano Ronaldo saat ini didapuk sebagai pemain dengan penghasilan tertinggi setelah bergabung bersama klub Liga Arab Saudi, Al Nassr. Ia akan mendapat gaji senilai 200 juta euro atau Rp3,3 triliun per tahun.
Hal itu membuatnya mengalahkan gaji yang didapat Lionel Messi dan Kylian Mbappe di PSG. Namun, terdapat pemain yang menjadi pesepakbola terkaya di dunia di atas Cristiano Ronaldo.
Ya, dia adalah Faiq Bolkiah. Faiq saat ini tengah berkarier di kasta tertinggi sepakbola Thailand yaitu Liga 1 Thailand.
Ia dianggap sebagai pesepakbola terkaya di dunia. Namun, kekayaannya itu tak lepas dari statusnya yang merupakan salah satu anggota keluarga kerajaan Brunei Darussalam.
Ternyata, Faiq pernah bermain di Portugal tempat kelahiran Cristiano Ronaldo. Kala itu, ia bermain untuk Maritimo B usai pindah dari akademi Leicester City, sayang kariernya di sana tidak sesuai harapan lantaran ada campur tangan politik.
“Maritimo berkata kepada saya ‘kamu akan datang ke sini, kamu akan bermain’. Jadi saya berkata ‘Saya hanya ingin berada di sini selama setahun. Hal utama bagi saya adalah saya ingin bermain.’ Jelas, itu tidak pernah terjadi,” tutur Faiq Bolkiah dikutip via Sportbible pada Rabu (11/1/2023).
“Saya benar-benar menyesal pindah ke sana. Saya merasa ada banyak politik yang harus dilakukan dengan itu juga, mengapa Maritimo menginginkan saya. Saya tidak merasa mereka sepenuhnya jujur,” lanjutnya.
Kendati demikian, Faiq merasa pengalaman buruknya itu berdampak baik pada dirinya. Sebab hal itu membuatnya menjadi lebih kuat dan bekerja lebih keras lagi.
“Itu pasti membuat saya lebih kuat, membuat saya bekerja lebih keras lagi dan menundukkan kepala. Itu tidak berubah pasti. Tapi saya pasti membuat keputusan yang tepat untuk pergi,” tegas Faiq.
“Saya memiliki dua tahun tersisa di kontrak saya di sana. Mereka mengganti Presiden pada saat itu, saya masuk ke sana dan mereka mengerti situasi saya. Tidak ada gunanya bagi saya atau klub jika saya berada di sana lebih lama,” tutup pemain berposisi sebagai penyerang itu.
(Dimas Khaidar)