Lebih lanjut, Unggul mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah hasil miskomunikasi antara pihak kepolisian, Paspampres dan PSSI mengenai perizinan. Dirinya mengatakan bahwa info mengenai rencana koreografi tidak sampai ke para petinggi-petinggi PSSI.
“Iya masalahnya miskom perijinan. Bukan masalah takut atau ada kritikan yang gimana2, intinya miskom di perizinan sih,” ucap Unggul.
“Tadi udah ketemu sama bapak-bapak dari Paspampres, dari Direktur Intel Polda Metro Jaya, klarifikasi bahwa ternyata ada miskomunikasi. Kami dari LGI sebelumnya sudah bersurat ke PSSI,” tuturnya.
“Ternyata dari bawah tidak ada info ke Sekjen PSSI (Yunus Nusi), tidak ada info ke petinggi-petinggi PSSI, sehingga pas Paspampres konfirmasi, alat-alat koreo kita dirapikan,” pungkasnya.
(Reinaldy Darius)