“Copa America semua orang menjagokan Brasil, tapi motivasinya sedang ada di Argentina pada saat itu. Semua kawan-kawan Lionel Messi ingin mendukung Messi merebut gelar internasional perdananya. Sekarang sama aja, ini jadi ajang ‘Messi Last Dance’ dan terbukti Argentina kan tim yang awalnya berantakan, nggak berantakan sebenarnya Cuma salah pendekatan aja di babak kedua lawan Arab Saudi, tapi contoh pada saat babak pertama lawan Meksiko, itu bisa jadi acuan Brasil buat menang, artinya apa? Artinya mereka bakal berusaha merebut bola dari pemain Argentina secepat mungkin,” kata Gita Suwondo.
“Jadi gambarannya adalah, dengan gaya bermain Brasil yang selalu merebut bola di tengah, peluangnya ada di Brasil. Satu lagi, pemain cadangan Brasil jauh lebih berkualitas daripada pemain cadangan Argentina. Jadi, pemain cadangan Brasil masih bisa membantu dibandingkan pemain cadangan Argentina, tapi peluangnya sangat 50/50,” pungkasnya.
Argentina dan Lionel Messi sendiri tentu tak ingin menelan kekalahan. Sebab, edisi kali ini bisa saja menjadi yang terakhir kali bagi Lionel Messi mengingat usianya yang tak lagi muda.
(Dimas Khaidar)