Namun, alih-alih terpuruk karena perkataan pedas Mourinho, Zouma justru menjadi lebih termotivasi untuk unjuk kekuatannya. Dia ingin membuktikan diri bahwa penilaian Mourinho salah besar.
“Saya ingat itu menyakitkan buat saya, itu memengaruhi saya. Namun saya benar-benar ingin menunjukkan kepada dia bahwa saya bisa bereaksi,” tegas Zouma.
Meski pahit, Zouma memastikan dirinya tak menaruh dendam dengan Mourinho. Dia justru bersyukur bisa berada di bawah asuhan pelatih sehebat Mourinho.
“Dia adalah seseorang yang suka kemenangan. Dia memanfaatkan semua yang dia miliki untuk meraih yang dia inginkan. Saya datang ke Chelsea di usia 19 dan dia memainkan saya. Saya bisa memiliki kesempatan, saya tampil di beberapa pertandingan,” sambungnya.
“Saya tidak tahu apa yang dipikirkan orang lain, kita semua punya opini berbeda, namun dari sudut pandang saya, saya tidak setuju (dengan anggapan Mourinho tidak memberi pemain muda kesempatan),” pungkasnya.
(Djanti Virantika)