"Bagi tim yang sering bermain direct itu bisa dipahami karena menguntungkan, tapi kami tidak begitu. Kami tim ambisius yang ingin mengontrol, mendominasi. Dan dengan situasi lapangan seperti ini tidak menguntungkan," tegasnya.
(UEA kalah 2-3 dari Timnas Indonesia U-17)
Terlebih lagi, setiap tim peserta bermain setiap dua hari sekali. Tentu kondisi lapangan buruk, cuaca ekstrem dan padatnya jadwal meningkatkan risiko cedera pemain.
"Dalam kondisi ini ada dua pertandingan dalam satu hari, itu tidak menguntungkan bagi tim dalam mengendalikan bola, tapi bukan hanya untuk kami, melainkan juga untuk tim-tim lainnya," kritiknya.
Karena itu, Alberto Gonzalez mempertanyakan keputusan konyol PSSI yang mengelar laga di Bogor, apalagi saat ini sedang musim hujan. Atas alasan itu, Alberto Gonzalez berharap agar ke depannya baik PSSI maupun AFC mempertimbangkan menggelar laga di dua tempat.
"JIka saya boleh rekomendasi, saya ingin bilang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk AFC, akan menjadi hal menarik apabila di masa depan alih-alih hanya satu stadion dengan kondisi rumput yang ada, saya pikir akan lebih baik dengan beberapa stadion yang dipakai," harap Alberto Gonzalez yang masih berjuang membawa UEA lolos ke Piala Asia U-17 2023.
Ajang dengan event di dua tempat sebetulnya telah dilakukan sebelumnya, yakni di Piala AFF U-19 2022. Kala itu, Stadion Patriot, Bekasi dan Stadion Madya, Senayan menjadi venue pertandingan.
Selanjutnya, UEA akan menghadapi Malaysia di laga pamungkas Grup B pada Jumat, 7 Oktober 2022 sore WIB. Hanya kemenangan yang bakal menjaga peluang UEA lolos ke Piala Asia U-17 2023.
(Ramdani Bur)