“Harapan kita kan bukan di kelompok umur, melainkan di senior, tetapi dengan dia berani memotong satu generasi di tim senior, hasilnya gak jelek jelek amat, menurut saya ini proses yang sangat positif,” tambah Wakil Ketua Komite Wasit PSSI tersebut.
Lebih lanjut, Hasani juga menambahkan bahwa dirinya kagum dengan cara Shin Tae-yong menyulap mentalitas anak asuhnya. Menurutnya, pelatih asal Korea Selatan itu berhasil membawa unsur yang telah lama hilang dari Timnas Indonesia, yakni tampil spartan selama 90 menit penuh.
“Karakter yang fighting spiritnya tinggi, itu kan menutupi kelemahan dari skill, kalau kita lihat Timnas sebelum ini kan cuma 45 menit saja kita menikmati, setelahnya kita udah ngos ngosan," ujar pria asal Aceh itu.
“Hari ini, menit 95 pun mainnya masih kencang, di U-20 lawan Vietnam itu kan kita menangnya di menit akhir, biasanya itu kan dilakukan lawan kita,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)