3. Marc Klok
Tak salah jika pelatih Timnas Yordania, Adnan Hamad memberi penjagaan ketat terhadap Marc Klok. Pasalnya, pemain keturunan Belanda itu piawai dalam membaca pergerakan lawan. Marc Klok tahu kapan waktu yang tepat mengalirkan bola kepada rekan setimnya.
Di sisi lain, Marc Klok juga punya eksekusi bola mati yang baik. Itu terbukti dari gol penaltinya yang membuat skor penyeimbang kontra Kuwait silam. Dengan tenang, gelandang Persib Bandung itu menceploskan bola ke gawang.
2. Witan Sulaeman
Kemudian ada Witan Sulaeman. Ya, penyerang sayap 20 tahun ini memang memberikan sentuhan berbeda ketika lawan Kuwait. Witan Sulaeman tak masuk 11 pemain utama Timnas Indonesia di laga perdana kontra Kuwait.
Akan tetapi, ketika ia dimasukkan pada babak kedua, pola permainan Timnas Indonesia pun banyak berubah. Bola yang dialirkan lebih bergerak cepat dan memaksa pemain Kuwait bekerja ekstra mengejar skuad Garuda.
Selain itu, ia pun jeli melihat peluang. Hal itu tampak ketika gol pertama tercipta. Di mana Witan Sulaeman lebih dulu membuka peluang gol, sebelum akhirnya bola yang ia tendang mengarah ke Rachmat Irianto untuk dikonversi jadi gol.