Lebih lanjut, Deny mengatakan kurang konsentrasi juga menjadi faktor Timnas Futsal Indonesia kecolongan di menit akhir. Terlebih, Muhammad Albagir disebut kurang berpengalaman tampil di babak adu penalti.
“Mungkin hanya masalah konsentrasi di menit-menit akhir saja yang menyebabkan kita kecolongan,” paparnya.
“Kalau tidak salah, Bagir memang memiliki rekor kurang bagus dalam menepis penalti,” sambungnya.
Meski demikian, Deny tetap mengapresiasi pencapaian Skuad Garuda di Piala AFF Futsal 2022. Tentu saja, apresiasi ini patut diberikan mengingat Timnas Futsal Indonesia tak hanya jadi runner up, tapi juga berhasil mewakili Asia Tenggara pada Piala Asia Futsal 2022 di Kuwait.
“Para pemain kita sudah berjuang semaksimal mungkin untuk menjaga keunggulan, tapi memang blm rejeki kita untuk juara,” tutup Deny mengapresiasi.
(Djanti Virantika)