5 Pesepakbola Bintang yang Bikin Rusuh Setelah Pindah Klub, Nomor 1 Hina Lionel Messi

Ramdani Bur, Jurnalis
Rabu 08 September 2021 19:02 WIB
Lionel Messi mendapat hinaan dari Zlatan Ibrahimovic. (Foto: REUTERS/Sarah Meyssonnier)
Share :

SEJUMLAH pesepakbola bintang bikin rusuh setelah pindah klub. Bikin rusuh yang dimaksud di sini adalah, si pemain menghina sang mantan klub.

Bahkan, ada salah satu pemain yang sampai-sampai menghina peraih enam trofi Ballon dOr, Lionel Messi. Lantas, siapa saja pesepakbola bintang yang bikin rusuh setelah pindah klub?

Berikut 5 pesepakbola bintang yang bikin rusuh setelah pindah klub:

5. Pepe Lima


Pepe 10 tahun (2007-2017) membela Real Madrid. Dalam periode tersebut, Pepe menghadirkan 13 trofi bagi publik Santiago Bernabeu.

Sayangnya, Pepe tidak dihargai manajemen Real Madrid. Ketika kontraknya bersama Real Madrid segera berakhir pada 30 Juni 2017, bek berpaspor Portugal itu tidak mendapat perlakuan menyenangkan.

BACA JUGA: 5 Perempuan Cantik yang Diperebutkan Pesepakbola Bintang, Nomor 1 Mengejutkan

Pepe hanya ditawari kontrak satu tahun. Namun, uniknya dalam sejumlah media manajemen Madrid menyebut telah menawari Pepe kontrak dua tahun. Karena itu, pada musim panas 2017 Pepe meninggalkan Real Madrid dan mencak-mencak kepada manajemen Los Blancos.

4. Neymar Jr


Neymar Jr menyindir petinggi Barcelona yang saat itu dikuasai Josep Maria Bartomeu. Serangan dilancarkan Neymar Jr tak lama setelah dirinya diresmikan PSG sebagai pemain termahal dunia pada bursa transfer musim panas 2017.

“Tidak ada yang ingin saya sampaikan untuk para petinggi klub. Meski saya akui saya kecewa dengan mereka. Saya menghabiskan empat tahun di sana dan sangat bahagia. Saya mulai bahagia, menghabiskan empat tahun bahagia dan pergi bahagia. Tetapi tidak dengan mereka (pejabat klub),” ujar Neymar.

Kini, Lionel Messi mengikuti jejak Neymar. Lionel Messi meninggalkan Barcelona demi gabung PSG.

3. Dani Alves


Dani Alves salah satu fullback kanan terbaik pada masanya. Namanya menjulang bersama Barcelona. Ia delapan tahun (2008-2016) membela Barcelona dengan koleksi 23 trofi. Namun, memasuki 2013, nama Dani Alves kerap disebut-sebut masuk daftar jual manajemen, meski baru terealisasi pada musim panas 2016.

Saat itu, Dani Alves hengkang ke Juventus secara bebas transfer, meski masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2017. Ia menggunakan klausul yang mengatur dirinya bisa hengkang ke klub lain secara gratis meski masih memiliki kontrak satu tahun.

“Selama tiga musim terakhir saya, saya selalu mendengar bahwa mereka akan melepas saya ke klub lain, tetapi manajer tidak pernah mengatakan apa pun kepada saya. Mereka sangat salah dan tidak berterima kasih. Mereka tidak menghormati saya,” ujar Alves.

"Saya hanya ditawari untuk memperbarui ketika larangan transfer FIFA masuk. Saat itulah saya pergi dan menandatangani kesepakatan dengan klausul pemutusan hubungan kerja. Mereka yang menjalankan Barcelona hari ini (manajemen) tidak tahu bagaimana memperlakukan pemain,” lanjut Dani Alves.

2. Mario Balotelli


Mario Balotelli gagal total bersama Liverpool. Didatangkan sebagai suksesor Luis Suarez, Mario Balotelli hanya mengemas empat gol di sepanjang musim 2014-2015. Ia pun mengungkap alasan gagal di Liverpool setelah resmi meninggalkan si Merah pada 2015.

"Terlepas dari para penggemar, yang fantastis, dan beberapa pemain yang sangat cocok dengan saya, saya tidak suka berada di sana (Liverpool). Saya punya dua pelatih, dengan Rodgers dan Klopp untuk waktu yang singkat, tetapi baik metode maupun kepribadian mereka tidak meninggalkan saya dengan kesan yang baik,” kata Ballotelli.

1. Zlatan Ibrahimovic


Potensi terbaik Zlatan Ibrahimovic tak keluar saat membela Barcelona pada 2009-2010. Sebab, saat itu Ibrahimovic lebih sering dimainkan sebagai winger, alih-alih mentas di posisi penyerang tengah yang notabene area favoritnya.

Kenapa Ibrahimovic dimainkan sebagai winger? Sebab, posisi penyerang Barcelona saat itu dipercayakan kepada wonderkid Bernama Lionel Messi.

“Saya punya mimpi untuk datang ke Barcelona. Tapi setelah itu saya berpikir bahwa mungkin saya harus menjaga mimpi saya, daripada mewujudkannya,” ujar Ibrahimovic

“Itu dimulai dengan baik, tetapi kemudian Lionel Messi mulai berbicara. Dia ingin bermain di tengah, bukan di sayap, sehingga sistem berubah dari 4-3-3 menjadi 4-5-1. Saya dikorbankan dan tidak lagi memiliki kebebasan di lapangan yang saya butuhkan untuk berhasil. Messi, Xavi, Iniesta dan kelompok mereka merupakan anak kecil,” tutup Ibrahimovic.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya