PARIS – Lionel Messi telah resmi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dengan dikontrak selama dua tahun ditambah opsi perpanjangan hingga 2024 pada musim panas 2021 ini. Dengan bergabungnya Messi ke PSG, apakah dirinya sanggup bersinar di klub barunya tersebut?
Sebab seperti yang diketahui, PSG adalah klub pertama yang dibela Messi setelah 21 tahun berada di Barcelona. Selama 21 tahun itu, atau tepatnya 16 tahun di tim senior Barcelona, Messi terbukti dapat tampil luar biasa hingga layak disebut sebagai salah satu pesepakbola terbaik saat ini.
Berbagai gelar pernah dirasakan Messi bersama Barcelona, termasuk meraih penghargaan individu Ballon d’Or sebanyak enam kali. Enam trofi Ballon d’Or itu membuktikan betapa hebatnya Messi sebagai pesepakbola.
Akan tetapi, kini Messi sudah tak lagi bersama kawan-kawannya di Barcelona. Ia saat ini tergabung di PSG, yang tentunya menjadi sesuatu hal yang baru untuk pemain berjuluk La Pulga –julukan Messi.
Baca Juga: Presiden PSG Tegaskan Kehadiran Messi Takkan Buat Mbappe Hengkang
Sebenarnya dengan kemampuan Messi seharusnya ia sanggup bersinar juga di PSG pada musim 2021-2022 mendatang. Namun, harus diingat bahwa banyak kasus pemain bintang yang justru melempem saat bermain di klub barunya.
Ambil contoh seperti Eden Hazard yang kini tampil kurang bersinar di Real Madrid. Padahal sebelum bergabung dengan Los Blancos pada musim panas 2019 yang lalu, Hazard dapat tampil mengesankan bersama Chelsea.
Akan tetapi, selama dua musim di Madrid Hazard justru terlihat seperti bukan pemain bintang. Selaam dua tahun di Madrid, Hazard baru mencatatkan 43 laga dengan mencetak lima gol dan delapan assist.
Selain karena faktor cedera, Hazard memang kesulitan beradaptasi dengan permainan Madrid dan Liga Spanyol. Selain kasus Hazard, masih ada banyak lagi pemain berstatus bintang yang justru anjlok kariernya saat berada di tim baru.
Bila mengingat beberapa tahun yang lalu, Philippe Coutinho adalah pemain bintang yang bersinar di Liverpool. Namun saat dirinya pindah ke Barcelona pada musim dingin 2018, karier Coutinho tiba-tiba merosot