“Saya pikir Mings memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, dia pria yang agresif, kepribadian yang baik dan Stones sangat cepat menangani wilayahnya,” tambahnya.
Di posisi bek kanan, Mourinho yang pernah melatih Inter Milan lebih pemain Atletico Madrid, Kieran Trippier daripada bek kanan Chelsea, Reece James. Mou menjelaskan bahwa pengalaman Trippier lebih dibutuhkan timnas Inggris di pentas Piala Eropa 2020.
“Di bek kiri saya akan memilih (Ben) Chilwell. Saya tidak akan berpikir dua kali. Saya tahu bahwa dia bermain normal di Chelsea dengan lima bek, tetapi dia cerdas, menutupi ruang dan pergerakan diagonalnya di dalam kotak sangat baik, dia berbahaya dalam serangan, dia bagus di udara, dia bagus dalam bola mati, dia bisa bertahan dengan baik,” tuturnya.
Ditanya apakah dia akan mempertimbangkan Shaw, Mourinho dengan blak-blakan menjawab, “Tidak”.
“Saya pikir dia memiliki musim yang bagus, jelas sebuah evolusi dalam hal emosi, profesionalisme, jelas itu. Tapi saya pikir Chilwell memiliki sesuatu yang lebih, terutama dengan bola, cara berpikirnya, dan dia sangat tenang di bawah tekanan,” paparnya.
Bergeser di area tengah, Mou menyukai Jude Bellingham. Namun, kurangnya pengalaman pemain Borussia Dortmund itu, membuat pelatih Portugal itu lebih memilih Declan Rice dan pemain Leeds United, Kalvin Phillips
Sedangkan sebagai penyerang tengah, nama Harry kane tak tergantikan bagi Mourinho. Hanya saja sebagai pendampingnya, Mou lebih mendangadalkan pemain Aston Villa, Jack Grealish dan pemain Man City, Phil Foden. Dia menyebut Rashford, namun baginya Grealish lebih dapat diandalkan.
“Cara Grealish mendapatkan bola, kepribadiannya, cara dia menyerang, mendapat pelanggaran, mendapat penalti, sangat kuat,” tuturnya.
“Saya sangat menyukainya jadi saya akan mengatakan Grealish di sebelah kiri. Saya akan memainkan (Phil) Foden di sebelah kanan. Saya akan memainkan Foden, Mount dan Grealish. Itulah mengapa saya mengatakan Kalvin Phillips dan Declan Rice,” pungkas Mourinho.
(Rachmat Fahzry)
