Selain itu, Guardiola juga kecewa ketika manajemen tim sama sekali tidak membicarakan ini kepada staff pelatih dan para pemain.
"Saya mendengar tentang ini (Liga Super Eropa) beberapa beberapa jam sebelum statement resmi dirilis, tapi tidak ada yang mengatakannya dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi," sambungnya.
"Kami sebagai manajer ada untuk tim setiap saat membicarakan berbagai situasi hingga pandemi yang tengah terjadi. Tapi ketika ini terjadi, kami seakan bukan orang yang tepat untuk berbicara tentang ini (Liga Super Eropa) karena Presiden Tim punya wewenang lebih dan ini membuat kami tidak nyaman," jelasnya.
"Setiap tim kukuh dengan pendirian mereka saat ini. Mereka punya kepentingan masing-masing. Pada situasi ini UEFA juga harus mmeiliki komunikasi yang lebih baik," tandasnya.
(Ramdani Bur)