MANTAN Pelatih kenamaan Italia, Fabio Capello, kecewa melihat semua wakil negaranya gugur sebelum babak Perempatfinal Liga Champions 2020-2021. Dari semua wakil, ia menyayangkan kegagalan Juventus melangkah dari babak 16 Besar Liga Champions.
Italia sudah kehilangan satu wakil di fase grup Liga Champions 2020-2021. Inter Milan kalah bersaing dengan Real Madrid, Borussia Monchengladbach, dan Shakhtar Donetsk di Grup B. Parahnya lagi, Nerazzurri bahkan finis sebagai juru kunci!
Baca juga: Pertama sejak 2015-2016, Tak Ada Wakil Italia di Perempatfinal Liga Champions
Wajah Italia sempat diselamatkan oleh Juventus, Lazio, dan Atalanta, yang sukses melangkah ke fase gugur. Si Nyonya Tua bahkan menjadi juara grup dan mendapat lawan relatif enteng di babak 16 besar, yakni FC Porto.
Di luar dugaan, Juventus malah rontok duluan karena kalah agresivitas gol tandang dari FC Porto. Skor agregat imbang 3-3, tetapi Os Dragoes mampu mencetak dua gol di Turin.
Baca juga: Daftar 8 Klub yang Lolos ke Perempatfinal Liga Champions 2020-2021
Sementara itu, dua wakil lainnya, yakni Lazio dan Atalanta, kalah pengalaman dibandingkan lawan-lawannya. Wajar saja, Lazio bertemu juara bertahan Bayern Munich, sedangkan Atalanta harus meladeni rajanya Liga Champions, Real Madrid.
Fabio Capello jelas kecewa melihat tidak adanya wakil Italia di Perempatfinal Liga Champions 2020-2021. Dari tiga wakil di fase gugur, pria berusia 74 tahun itu paling kecewa melihat Juventus tersingkir lebih dulu.
“Lawan paling sulit dihadapi Lazio, sementara Juventus patut disesalkan. Sedangkan bagi Atalanta, leg pertama patut disayangkan karena mereka gagal tampil hebat setelah (Remo) Freuler dikartu merah,” terang Fabio Capello, dilansir dari Tutto Mercato Web, Kamis (18/3/2021).
“Klub-klub terkuat di Italia punya pemain-pemain dengan lari kencang, yang tidak kita lihat di Italia. Ini sungguh luar biasa,” sesal mantan Pelatih Juventus itu.
Untuk pertama kalinya sejak 2015-2016, Italia tidak mengirimkan satu pun wakil di Perempatfinal Liga Champions. Sedangkan sejak pergantian format kompetisi pada 1992-1993, ini adalah kegagalan keenam.
Celakanya lagi, wakil Italia tidak pernah lagi merasakan gelar juara Liga Champions sejak 2009-2010. Klub terakhir yang mampu menjadi kampiun adalah Inter Milan.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)