Bahkan ketika Milan tertinggal satu gol lewat hadiah titik putih, Ibrahimovic dan kawan-kawan tetap tampil baik. Sayangnya, pada pengujung laga, Milan tampil lengah dan situasi tersebut berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Lille.
“Saya pikir ini adalah starting XI terbaik untuk situasi ini, itu seimbang dan kompetitif,” sambung pelatih berusia 55 tahun tersebut.
“Selain penalti, saya merasa kami benar-benar melakukannya dengan baik di babak pertama, tetapi pergerakan dan penyelesaian kami di sepertiga akhir tidak seperti biasanya,” lanjutnya.
“Jelas, seiring berjalannya waktu dan kami kebobolan dua gol secara berurutan dengan lawan kami memanfaatkan ruang terbuka tersebut. Kami dihukum terus menerus,” pungkasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)