PELATIH Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Shin Tae-yong, tidak malu untuk menggunakan pemain keturunan di skuadnya. Selama menangani Timnas Indonesia U-19, setidaknya ada empat keturunan yang pernah dan masih memperkuat skuad Garuda Nusantara.
Mereka ialah Elkan Baggott (Indonesia-Inggris), Jack Brown (Indonesia-Inggris), Kelana Mahessa (Indonesia-Jerman) dan Luah Mahessa (Indonesia-Jerman). Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan, ketika Timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan tatap muka, akan ada lima pemain keturunan tambahan yang dipanggil.
(Elkan Baggott, bek keturunan Indonesia-Inggris)
“Ada 30 pemain yang kami lihat, bagaimana cara melihatnya, satu kami lihat CV-nya, yang kedua setelah CV oke kami lempar ke bagian legal PSSI apakah secara UU no 12 oke atau statuta FIFA memungkinkan, kalau itu memungkinkan kami lihat videonya,” kata Indra Sjafri.
“Setelah itu, kami diskusikan dengan Shin Tae-yong, maka muncul tujuh nama. Tujuh nama itu kami lempar ke pak Ketum, dan pak Ketum memberikan sinyal silakan melakukan pendekatan dari tujuh itu dua sudah datang dari Jerman (kelana dan Luah) yang mana berkualitas itu coach Shin Tae-yong yang menjelaskan apakah dia terpilih atau tidak,” ujar mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 tersebut.
Bukan tak mungkin dari lima nama anyar yang dipanggil, beberapa di antaranya berstatus sebagai penyerang. Sebab, penyerang-penyerang lokal Timnas Indonesia U-19 tak ada yang unjuk gigi selama pemusatan latihan di Kroasia.
BACA JUGA: Minus Elkan Baggott, TC Timnas Indonesia U-19 Diikuti 33 Pemain
Braif Fatari, Irfan Jauhari dan Saddam Gaffar masing-masing hanya mengemas dua gol. Sementara Bahril Fahreza gagal mencetak satu gol pun. Karena itu, bukan tak mungkin pelatih Shin Tae-yong memanggil penyerang blasteran untuk mempertajam skuad Timnas Indonesia U-19 yang bersiap tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.