Hubungan Ozil dan Arsenal memang sudah tidak harmonis. Saat Ozil membela Muslim Uighur, Arsenal melalui akun media sosial mereka di China menyatakan bahwa pernyataan Ozil tidak terkait dengan klub.
Sementara sejak ada pandemi, Arsenal memotong gaji para pemain dan staf. Namun, Ozil menolak karena menilai klub tidak transparansi soal pemotongan gaji tersebut.
Eks pemain Real Madrid tersebut merupakan pemain dengan gaji tertinggi di Arsenal. Dia menerima gaji sekira 350 ribu paun tiap pekannya dari Arsenal.
"Ini soal membangun masa depan klub. Tak kaitannya dengan gaji besar Ozil. Ini hanya apa yang Ozil lakukan di lapangan latihan,” kata Keown.
“Arteta pasti sudah memberinya kesempatan di awal. Kini sepertinya dia tidak akan memberikan kesempatan lagi. Menurut saya, menyakitkan jika selalu ada pembicaraan mengenai seorang pemain yang tidak diinginkan oleh pelatihnya," pungkasnya.
(Ramdani Bur)