PENIKMAT sepakbola akan kembali disuguhi laga panas antara Barcelona vs Real Madrid akhir pekan ini. Rivalitas kedua kesebelasan tersukses di Spanyol itu tidak perlu diragukan lagi. Karenanya, pertemuan kedua klub itu diberi tajuk El Clasico.
Nyaris tidak ada satu pun laga El Clasico yang berlangsung dalam tempo adem-adem saja. Selalu ada hal-hal non-teknis yang meliputi laga besar tersebut. Hal itu wajar karena akar rivalitas kedua kesebelasan ini memang bukan sekadar persaingan di ranah sepakbola saja.
Baca juga: Jelang Barcelona vs Real Madrid, Messi Kenang Rivalitas dengan Cristiano Ronaldo
Kini, para pecinta sepakbola siap untuk menyaksikan El Clasico yang dilangsungkan Sabtu 24 Oktober 2020 malam WIB. Sebelum itu, mari menengok lima laga tak terlupakan yang melibatkan kedua kesebelasan.
5. La Manita, 29 November 2010
Setiap negara punya istilah sepakbola sendiri. Di Spanyol, ada istilah La Manita yang merujuk pada kemenangan telak dengan selisih lima gol. Kemenangan telak atas musuh bebuyutan dengan selisih lima gol tentu sangat memuaskan.
Hal itu terjadi pada 29 November 2010. Bagi pelatih Real Madrid kala itu, Jose Mourinho, ini adalah pengalaman El Clasico pertama yang tidak terlupakan. Bagaimana tidak, Real Madrid dibikin babak belur hingga kalah 0-5 di Stadion Camp Nou!
4. Penghinaan di Santiago Bernabeu, 7 Mei 2008
Dua tahun sebelum La Manita, Real Madrid lebih dulu mempermalukan Barcelona di Bernabeu. Pada 7 Mei 2008, El Clasico digelar setelah Real Madrid memastikan keluar sebagai juara. Tim asuhan Bernd Schuster pun tampil penuh percaya diri.
Sebelum pertandingan, Barcelona membentuk guard of honour untuk menghormati sang juara. Itu saja sudah merupakan hinaan. Ditambah lagi, Real Madrid mengamuk dan menang telak 4-1 atas rival beratnya itu. Barcelona pulang ke Catalunya dengan menanggung malu.
3. Pembantaian di Bernabeu, 21 November 2015
Real Madrid asuhan Rafael Benitez harus menanggung aib. Barcelona berhasil berpesta di Stadion Santiago Bernabeu dengan skor telak 4-0. Dua gol Luis Suarez mengapit masing-masing satu gol Neymar Jr dan Andres Iniesta sehingga sapu tangan putih dikibarkan oleh publik Bernabeu.
Tanda penghinaan itu ditujukan tentu saja kepada Rafael Benitez. Kekalahan tersebut juga menjadi pemicu keretakan hubungan sang pelatih dengan pemainnya. Alhasil, pria asal Spanyol itu dicopot pada Januari 2016 dan digantikan Zinedine Zidane.
2. Pembalasan Mourinho, 20 April 2011
Kalah telak pada pertemuan di liga menjadi pelajaran tersendiri bagi Jose Mourinho. The Special One sukses membalaskan dendamnya ketika Real Madrid menekuk Barcelona 1-0 pada 20 April 2011 di Final Copa del Rey di Stadion Mestalla.
Kendati hanya menang tipis dan lewat babak tambahan, kemenangan itu terasa spesial. Pasalnya, itu merupakan trofi perdana Jose Mourinho untuk Real Madrid dan direbut lewat kemenangan atas rival bebuyutan.
1. Solo run Gareth Bale, 16 April 2014
Pada musim panas 2013, Real Madrid mendatangkan Gareth Bale dari Tottenham Hotspur dengan banderol 100 juta Euro (setara Rp1,7 triliun). Nominal tersebut menjadikannya pemain termahal di dunia saat itu.
Gareth Bale membayar tuntas kepercayaan Real Madrid dengan mencetak gol kemenangan indah pada Final Copa del Rey 16 April 2014. Pemain berpaspor Wales itu berlari sendirian melewati Marc Bartra, bahkan hingga keluar lapangan, menusuk masuk kotak penalti, dan melepaskan tembakan yang merobek jala gawang Jose Pinto.
Itu merupakan satu dari dua gelar yang disumbang Gareth Bale pada 2013-2014. Satu gelar lagi yakni Liga Champions yang diraih usai menang lewat babak tambahan atas Atletico Madrid. Gareth Bale juga ikut mencetak gol pada final di Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)