5 Alasan Guardiola Gantikan Posisi Setien di Barcelona, Nomor 2 Faktor Terkuat

Ramdani Bur, Jurnalis
Minggu 16 Agustus 2020 12:00 WIB
Guardiola bisa kembali ke Barcelona. (Foto: @PhilFoden)
Share :

PELATIH Barcelona, Quique Setien, paling lambat akan dipecat dari jabatannya pada Senin 17 Agustus 2020. Setelah memecat Setien, manajemen Barcelona akan mencari pelatih yang cocok menggantikan sosok 61 tahun tersebut.

Nama Mauricio Pochettino santer diberitakan akan menggantikan posisi Setien. Namun, juru taktik Manchester City, Josep Guardiola, juga berpeluang menangani Barcelona musim depan. Bahkan, setidaknya ada lima alasan kenapa Guardiola segera gantikan posisi Setien di Barcelona. Apa saja?

Berikut 5 alasan Guardiola gantikan posisi Setien di Barcelona:

5. Tersisa Kontrak Satu Tahun


Guardiola tinggal menyisakan kontrak satu tahun dengan Manchester City. Biasanya, sebuah klub sering mengizinkan pemain atau pelatihnya berpindah klub ketika tinggal menyisakan satu tahun kontrak.

Ditambah lagi, Guardiola tidak pernah menangani tim lebih dari empat tahun. Barcelona (2008-2012) dan Manchester City (2016-2020) tercatat sebagai klub yang paling lama ditangani pelatih asal Spanyol itu, yakni empat musim.

4. Trofi Liga Champions


Guardiola pernah empat musim menangani Barcelona. Dalam empat musim itu, Guardiola menghadirkan dua trofi Liga Champions, yakni pada 2008-2009 dan 2010-2011. Namun, setelah meninggalkan Barcelona, Guardiola tak pernah lagi mengangkat trofi si Kuping Besar.

Bersama Bayern Munich, Guardiola hanya membawa Die Roten lolos ke semifinal tiga musim beruntun (2014-2016). Kemudian bareng Man City, prestasi terbaik The Citizens hanyalah menembus perempatfinal dalam tiga musim terakhir.

BACA JUGA: 2020-2021 Jadi Musim Terakhir Lionel Messi di Barcelona

Karena itu, jika Guardiola dan Barcelona berkolaborasi, bukan tak mungkin keduanya kembali memenangkan Liga Champions. Terlebih Barcelona juga sudah cukup lama tak memenangkan trofi Liga Champions. Terakhir kali Barcelona juara Liga Champions pada 2014-2015.

3. Kenangan Manis


Seperti yang sudah diceritakan di atas, Guardiola memiliki sejarah manis dengan Barcelona. Selama empat musim menangani Barcelona, Guardiola menghadirkan 14 trofi.

Pencapaian itu membuat Guardiola sebagai pelatih dengan raihan trofi terbanyak di Barcelona, melewati rekor Johan Cruyff (11 trofi). Cruyff membutuhkan delapan tahun (1988-1999) untuk memenangkan 11 trofi bersama Barcelona.

2. Lionel Messi


Menurut laporan media asal Spanyol, COPE, Messi akan meninggalkan Barcelona ketika kontraknya berakhir pada 30 Juni 2021. Hal itu terjadi jika Messi melihat tidak ada perubahan di tubuh Barcelona pada musim 2020-2021.

Demi memperbaiki prestasi Barcelona, mendatangkan Guardiola adalah bukti keseriusan manajemen membentuh tim tangguh. Jika Barcelona berprestasi pada 2020-2021 di bawah arahan Guardiola, Messi dipercaya bertahan dan memilih memperpanjang kontrak.

1. Kembalikan Dominasi Timnas Spanyol


Ketika Guardiola menukangi Barcelona, prestasi Timnas Spanyol terdongkrak. Saat itu, La Furia Roja –julukan Timnas Spanyol– menjadi kampiun Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.

Saat itu, skuad Timnas Spanyol dihuni sejumlah personel Barcelona seperti Victor Valdes, Carles Puyol, Gerard Pique, Xavi Hernandez, Andres Iniesta hingga Pedro Rodriguez. Uniknya ketika Guardiola meninggalkan Barcelona pada musim panas 2012, prestasi Spanyol merosot tajam di berbagai turnamen yang mereka ikuti.

Spanyol tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014, 16 besar (Piala Eropa 2016) dan 16 besar (Piala Dunia 2018). Karena itu bukan tak mungkin, Guardiola mendongkrak prestasi Spanyol jika kembali menangani Barcelona.

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Bola lainnya