“Kita tidak boleh lupa ini adalah musim pertamanya di sini, sementara klub lain di atas kami yang sudah bekerja dengan pelatih yang sama untuk beberapa tahun. Ambisi itu alami begitu juga kemarahan serta tudingan-tudingan ketika banyak kesalahan berujung poin yang hilang,” lanjut pria asal Italia tersebut.
Tren negatif yang sempat dirasakan Inter Milan sempat membuat Antonio Conte mempertanyakan kapasitasnya sendiri sebagai pelatih. Ia menyebut semua pihak, termasuk dirinya, harus membuktikan kepantasan berada dalam sebuah proyek juara yang dibangun manajemen.
Beruntung, Inter Milan sanggup menang 3-1 atas Torino pada laga pekan 32 Liga Italia, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. Kemenangan itu melambungkan Nerazzurri ke peringkat dua Serie A dengan nilai 68, unggul surplus gol atas Lazio di peringkat tiga.
Seperti yang dikatakan Marotta, dua klub pesaing, Lazio dan Atalanta sudah ditangani oleh pelatih yang sama selama bertahun-tahun. Namun, pada musim pertamanya, Antonio Conte sudah sukses memepet Juventus di papan klasemen hingga pekan 32.
(Ramdani Bur)
