LONDON – Legenda Manchester United, Gary Neville, mengecam aksi Mesut Ozil yang dikabarkan menolak gajinya dipotong demi menyeimbangkan neraca keuangan Arsenal. Neville menyebut bahwa Ozil merupakan sosok yang egois.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar klub-klub Eropa memang tengah mengalami krisis finansial saat ini. Situasi tersebut dipicu lantaran banyak kompetisi yang tengah ditangguhkan demi memutus rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) di negara-negara Eropa.
Dengan tidak ada kompetisi, klub-klub yang mengandalkan tiket serta hak siar sebagai pemasukan mereka pun mengalami masalah finansial. Bahkan demi tetap menjaga agar neraca keuangan mereka stabil, banyak klub yang memilih untuk memotong gaji para pemainnya, termasuk Arsenal.
Meski sempat berjalan alot, para pemain serta staf Arsenal akhirnya setuju gaji mereka dipangkas hingga 12,5% demi membantu neraca keuangan klub. Namun beberapa hari terakhir muncul kabar bahwa ada tiga pemain Arsenal yang menolak gajinya dipangkas, dan salah satunya adalah Ozil.
Aksi Ozil menolak gajinya dipangkas pun lantas mendapatkan respons negatif dari sebagaian besar pihak. Salah satu sosok yang kecewa dengan sikap Ozil tersebut adalah Neville. Ia mengaku tak habis pikir dengan keegoisan yang ditunjukkan Ozil ketika klubnya dalam masalah pelik seperti saat ini.
“Keegoisannya (Ozil) tidak bisa dibenarkan. Saya pribadi tidak mau menjadi salah satu dari tiga orang yang menolak usulan tersebut. Itu akan membuat mereka dikucilkan oleh anggota tim yang lain, di mana jika seluruh anggota tim sudah sepakat akan sesuatu, maka Anda seharusnya mengikuti itu, bukan menentangnya,” jelas Neville, seperti dikutip dari Talksport, Kamis (23/4/2020).
“Apa yang terjadi di sana (Arsenal) menunjukkan betapa kompleks situasi yang dihadapi klub-klub Liga Inggris saat ini. Sepakbola mulai digerogoti dari dalam. Kebanyakan pemain dan klub saat ini terlibat dalam pertempuran yang besar. Para pemain tidak percaya kepada klub dan yang terjadi saat ini adalah contoh nyata,” tutup pria berusia 45 tahun itu.
(Ramdani Bur)